Breaking News

Postingan Viral di Gorontalo, Prada Chandra Gerson Kumaralo Tewas Tak Wajar

Beredar postingan viral tulisan dan foto tentang kematian tak wajar anggota Yonif Raider 715/MTL Gorontalo, Prada Candra Kumarlo.

Editor: Zainuddin
surya/tribunnews.com
Ilustrasi. 

Tapi setelah ayah saya ingin meminta berbicara dengan adik saya, kata mereka adik saya ada di ruang kesehatan jauh dari tempat mereka berada.

Ayah saya hanya minta tolong untuk menjaga adik kami, nanti besok pagi ayah dan ibu kami akan pergi ke Gorontalo.

Tapi nyatanya pada esok harinya, tanggal 19 Juli 2021 sebelum ayah/ibu saya berangkat ke Gorontalo mereka menelepon kabarkan kalau adik kami sudah meninggal.

Kami keluarga sungguh tidak percaya dan tidak terima, kenapa baru semalam ditelepon sakit, paginya sudah meninggal.

Kalaupun adik kami sakit parah kenapa tidak dibawah ke rumah sakit, tapi ini adik kami meninggal hanya di ruang kesehatan.

Setelah adik kami dikabarkan meninggal mereka akan langsung bawah pulang ke kampung, tapi kata ayah saya tunggu sedikit karena ada saudara kita yang akan pergi ke tempat adik kami.

Setelah saudara kami sampai dia dengan cepat memfoto adik kami, dan dikirimkan kepada keluarga.

Kami keluarga merasa hancur melihat keadaan adik kami seperti itu, kalau adik kami meninggal dengan sakit kenapa matanya biru mulutnya, tangannya seperti menahan kesakitan.

Dan setelah melihat foto adik kami seperti itu, ayah saya dengan berat hati putuskan untuk diautopsi adik kami Candra Kumaralo.

Adik kami diautopsi pada tanggal 20 Juli 2021 dan sampai saat ini keluarga belum menerima hasil autopsi.

Kata mereka nanti di sidang akan tahu hasil autopsinya bagaimana. Tapi sampai saat ini sudah lewat ibadah 40 hari kepergian adik kami, keluarga belum dikabarkan kapan sidang akan dilakukan.

Orangtua saya sudah pergi ke Gorontalo untuk melihat mereka yang ditahan (penjara) karena kabarnya sudah ada yang ditahan tapi setelah orangtua kami sampai di Gorontalo, orangtua kami tidak diijinkan untuk melihat mereka yang ditahan.

Kabarnya juga ada 3 orang yang dipindahkan di POM MANADO, orangtua kami juga pergi ke sana untuk melihat apa benar mereka sudah ditahan, tapi orangtua kami tidak diijinkan untuk melihat.

Keluarga hanya ingin memastikan apa betul mereka sudah ditahan atau tidak.

Kami keluarga merasakan kasus ini seperti sengaja didiamkan, keluarga mencoba merelakan tubuh adik kami dibedah-bedah (autopsi). Apapun yang keluarga lakukan adik kami takkan pernah kembali lagi tapi kami keluarga ingin keadilan, kenapa adik kami meninggal seperti ini.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved