Mahasiswa Baru UIN Maliki Malang Angkatan 2021 Datang dan Masuk Mahad

Senada dengan ibunya, Hanum juga merasa senang bisa masuk kampus karena bisa belajar langsung.

Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr Zainuddin MA menjelaskan belum semua maba masuk mahad.

"Yang siap masuk mahad ada 2800 an. Jadi lebih 60 persen," kata Rektor saat ditemui di sela kick off lomba olahraga memakai sarung di lapangan UIN Malang.

Dikatakan, kampus membebaskan maba memilih. Sebab banyak maba yang di luar Jawa belum bisa datang, sehingga kampus membebaskan opsinya.

Maka yang belum masuk mahad akan dilayani daring.

"Harapan UIN Malang, saat mereka tinggal di mahad, mereka bisa merasa nyaman. Saya harap mereka juga mengikuti prokes dan aturan-aturan yang ditetapkan Satgas Covid 19 UIN," kata Rektor.

Selain di mahad, mereka juga bisa mengikuti kuliah luring.

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Dr Nur Ali menyatakan, banyak orangtua mahasiswa yang senang anaknya masuk mahad, sebab lebih terkontrol.

"Karena jika sudah di mahad, maba juga tidak sembarangan keluar kampus. Ada sekuriti yang menjaga, sehingga maba bisa terlindungi dari sisi kesehatan" jawab dia.

Saat perkuliahan nanti, per kelas maksimal menampung 50 persen mahasiswa.

Ia mencontohkan jika per kelas ada 30 mahasiswa, maka yang masuk pagi 15 mahasiswa.

Sore hari gantian sisanya.

"Untuk maba FITK ada yang belum datang atau masuk mahad karena berdomisili di luar Jawa," jawabnya.

Ia berharap maba di awal semester memang lebih baik berada di kampus, sehingga keilmuannya lebih dapat daripada daring.

Namun dengan kondisi sekarang, perkuliahan bisa dilangsungkan hibrid karena ada yang belum masuk ke mahad.

"Kelebihan di UIN Malang ini adalah ada sistem mahadnya," kata Nur Ali. Maba akan berada di mahad selama setahun (dua semester).