Berita Batu Hari Ini
LPA Batu Laporkan Kepala Asrama Sekolah SPI ke Polres Batu atas Dugaan Kekerasan
Dugaan tindak kekerasan terhadap pelajar di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) kembali mencuat.
Penulis: Benni Indo | Editor: isy
Alasan pemukulan itu, XX ditengarai menyebarkan informasi tidak benar.
"Padahal saya tidak mengatakan atau mengetahui seperti yang dituduhkan ke saya," katanya.
Peristiwa itu terjadi pada 3 Mei 2021.
Saat itu, Risna masih menjabat sebagai Kepala Sekolah SPI.
Saat itu, semua pelajar disuruh berkumpul di tempat bernama BP Cinema.
Di tempat itu, XX bersama seorang rekannya dipukul oleh Akhiyat.
Pemukulan itu dilakukan oleh Akhiyat di hadapan pelajar lainnya dan kepala Sekolah SPI, Risna Amalia.
"Sebelumnya, kepala sekolah dulu yang bicara. Lalu kepala asrama. Tidak lama, saya dituduh lalu dipukul di situ," ungkapnya.
Akibat pemukulan itu, XX merasakan sakit di bagian belakang kepalanya.
Ia membutuhkan waktu tiga hari untuk bisa menyembuhkan diri.
Setelah kejadian itu, XX dikeluarkan dari lingkungan SPI dan disuruh mengikuti pembelajaran online.
Selain kekerasan fisik, XX juga mengaku pernah mendapatkan kekerasan verbal. YY, rekan XX yang mendampinginya ke Polres Batu juga mengaku pernah mendapatkan perkataan yang menyakitkan hatinya.
YY adalah seorang anak yatim piatu.
Suatu ketika, atas kesalahan yang ia lakukan, seorang pembina di situ mengeluarkan perkataan yang tidak pantas.
"Saat itu saya dikatakan begini: "Kamu kan anak yatim piatu, memang bisa apa? Anaknya orang mati mana bisa sukses," kata YY menurukan ucapan pembinanya.