Berita Madiun Hari Ini
Spek Tak Sesuai Kontrak, Pemkot Madiun Tolak 4880 Laptop dari Rekanan Lelang
Pemkot Madiun menolak 4.880 laptop dari rekanan yang telah datang di Kota Madiun.
Berita Madiun Hari Ini
Reporter: Sofyan Arif Candra
SURYAMALANG.COM, MADIUN - Pemkot Madiun menolak 4.880 laptop dari rekanan yang telah datang di Kota Madiun.
Penolakan itu dilakukan lantaran laptop yang dikirim tidak sesuai spesifikasi yang tercantum dalam kontrak.
Wali Kota Madiun, Maidi, menyayangkan hal tersebut lantaran 4.880 laptop itu merupakan pengadaan untuk Program Laptop Gratis Kota Madiun jilid II.
"Seharusnya bisa didistribusikan bulan ini kepada siswa SDN kelas 5 dan siswa SMPN Kelas 8 tahun ajaran 2021/2022, terpaksa kita hentikan karena laptopnya tidak sesuai spesifikasi," kata Maidi, Selasa (4/1/2022).
Maidi menjelaskan, jika sesuai kontrak melalui e-katalog, seharusnya laptop tersebut merk Axioo Pro G5 dengan spesifikasi prosesor i3-6157U, RAM 8GB DDR4, HDD 1 TB, layer 14 inch, window 10, garansi 3/3/3 onsite.
"Yang datang tidak sesuai spesifikasi. Harusnya DDR4 tapi yang dikirim ini DDR3. Artinya spek tersebut lebih rendah," jelas Maidi.
Mantan Sekda Kota Madiun ini memaparkan, anggaran pembelian yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) tahun 2021 senilai Rp 35 miliar 721 juta 600 ribu
"Setelah dicek oleh tim pemeriksa dari Politeknik Negeri Madiun (PNM) ternyata tidak sesuai pesanan, jadi kita tolak, tidak kita bayar," lanjutnya.
Walaupun tidak rugi secara materil, Pemkot Madiun rugi imateril berupa waktu dan program yang tertunda.
Laptop tersebut dinilai penting untuk pembelajaran siswa apalagi dalam masa Pandemi Covid-19 yang banyak menggunakan pembelajaran daring.
"Kami akan menempuh jalur hukum, namun prosesnya akan kami konsultasikan dahulu dengan tim hukum dari Kejaksaan dan Kepolisian," jelas Maidi
"Yang jelas, selanjutnya kita akan membentuk tim penuntut perdata untuk memperkuat Pejabat Pengadaan dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom). Kita sudah dirugikan karena proses pembagian laptop ke siswa serta program unggulan tertunda," tegasnya.