Penanganan Covid
Pasien Covid-19 Varian Omicron di Surabaya Bertambah 4 Orang, Pasien Baru Pulang dari Jakarta
Sebagai langkah preventif, Pemkot Surabaya melalui Dinas Kesehatan langsung melakukan tracing kepada keluarga dan tetangga sekitar pasien tersebut.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dyan Rekohadi
Apabila diakumulasikan dengan varian selain Omicron, jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Surabaya sebanyak 7 pasien.
Ini berdasarkan data lawancovid-19.surabaya.go.id per 11 Januari 2022.
Oleh karenanya Eri meminta masyarakat konsisten menjaga protokol kesehatan.
Apabila terdapat warga yang sakit atau terpapar Covid-19 segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.
"Jangan dirawat di rumah. Dengan di rumah sakit, ada pemantauannya, penanganan, dan kesembuhan lebih cepat,” tegas dia.
Untuk antisipasi puncak varian Omicron yang diprediksi akan terjadi pada awal Februari mendatang, Pemkot menyiagakan sejumlah rumah sakit.
Sejumlah RS rujukan memiliki ketentuan untuk menangani pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dalam keadaan standby atau siaga. Sebab, Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Surabaya juga sedang dijaga ketat.
“Hotel Asrama Haji (HAH), RSLT (Rumah Sakit Lapangan Tembak) maupun GBT masih standby untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19,” terang dia.
Selain itu, stok obat dan oksigen di rumah sakit juga aman. Belajar dari pengalaman puncak kasus sebelumnya, ia tak ingin ada lonjakan Covid-19 yang terjadi di Kota Surabaya.
“Insya Allah tidak ada kelangkaan lagi. Obat-obatan, bahan medis habis pakai, alat medis habis pakai, dan oksigen telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19," katanya.