Penanganan Covid

Wali Kota Malang Akhirnya Akui Ada Kasus Covid-19 Omicron, Beda dengan Kasus Banjararum Singosari

Wali Kota Malang, Sutiaji akhirnya mengakui ada warga kota Malang yang terdeteksi positif Covid-19 varian omicron.

KOLASE - SURYAMALANG.COM/Edgar -Justin TALLIS / AFP
Wali Kota Malang Sutiaji dan Gambar ilustrasi yang diambil di London pada 2 Desember 2021. Sutiaji mengkonfirmasi adanya kasus Covid-19 Omicron di kota Malang 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dr dr Erwin Astha Triyono  SpPD KPTI telah menyebut inisial pasien Covid-19 Omicron di kota Malang.

Ia menyebut pasien Omicron di kota Malang adalah warga laki-laki berusia 40 tahun dengan inisial MA.

Erwin mengatakan bahwa ada 7 pasien baru konfirmasi positif Omicron.

Dengan demikian per hari Sabtu (15/1/2022) tercatat delapan kasus konfirmasi varian Omicron di Jawa Timur.

Dr dr Erwin Astha Triyono menyebut 7 temuan pasien baru merupakan hasil pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS) dari 18 total sampel WGS yang dikirimkan ke Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) yang hasilnya keluar pada tanggal 14 Januari 2022.

“Dari tujuh pasien terkonfirmasi terbaru, lima orang berasal dari Surabaya, antara lain TGO (4) laki-laki, FP (32) perempuan, AR (4) laki-laki, QIZ (2) perempuan, FI, (61) perempuan. Kemudian satu orang berasal dari kota Malang, yaitu MA ( 40) laki-laki dan satu orang berasal dari kabupaten Malang, yaitu LI (29) perempuan," ungkap dokter Erwin.

Dari delapan pasien yang terkonfirmasi positif Omicron, tiga orang sudah dinyatakan sembuh berdasarkan dua kali hasil PCR negatif.

Saat ini tinggal 5 orang yang masih positif Omicron, di mana satu orang sedang menjalani perawatan di tempat isolasi terpusat (isoter) dan empat orang lainnya melakukan isolasi mandiri dengan telemedicine. 

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa hari ini juga telah mengeluarkan pernyataan resmi jika total kasus positif Covid-19 varian Omnicorn di Jatim ada 8 pasien.

"Total sementara pasien positif virus Omicron di Jatim berdasarkan WGS sebanyak 8 orang, masing-masing Kota Surabaya 6 orang, Kota Malang 1 dan Kabupaten Malang 1 orang," papar Khofifah. 

Baca juga: Gubernur Jawa Timur Bakal Tambah Alat Tes Deteksi Omicron, Ini Alasannya

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menerangkan bahwa pemeriksaan bagi pasien yang terkonfirmasi positif PCR hasilnya akan ditindaklanjuti dengan pengiriman sampel untuk Whole Genome Sequencing (WGS) yang dikirim ke Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair). 

WGS sendiri, lanjut Khofifah, merupakan sistem untuk memastikan apakah kasus positif PCR merupakan varian Omicron atau bukan.

Sampel biasanya diambil berdasarkan CT Value pasien. Semula WGS dilakukan pada pasien dengan hasil PCR dengan CT Value di bawah 25. 

"Minggu ini arahan dari Kemenkes WGS dilakukan pada kasus positif dengan CT Value di bawah 30. Artinya, saat ini ada kehati-hatian yang lebih agar bisa memberikan proteksi bagi masyarakat  terhadap varian Omicron ini," jelasnya. 

Khofifah pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik.

Pemprov Jatim bersama seluruh pemerintah daerah, TNI/Polri dan pemangku kepentingan lain telah melakukan langkah antisipasi dan koordinasi sejak November 2021.

Hal ini diiringi upaya massif vaksinasi kepada seluruh masyarakat. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved