Berita Surabaya Hari Ini
Rektor UINSA Angkat Bicara Soal Dugaan Pelecehan Mahasiswi Oleh Aktivis Kampus : Belum Ada Laporan
Rektor UINSA mengaku tidak mau gegabah membuat keputusan karena belum menemukan kasus pelecehan seksual seperti yang beredar di sosial media.
Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
Sampai saat ini, UINSA belum menerima laporan secara resmi terkait dengan dugaan tindak pelecehan seksual tersebut.
"Tim masih berusaha melacak ada tidaknya tindakan tersebut. Sehingga, kami belum bisa memastikan apakah ada terduga atau tidak. Karena belum ada laporan resmi. Mengingat hal ini terkait dengan delik aduan, sehingga laporan resmi lah yang nantinya akan menjadi dasar penanganannya," tandasnya.
Sementara, SURYAMALANG.COM, mencoba mengonfirmasi ketua tim satgas yang dibentuk untuk menyelidiki kasus dugaan tindak pelecehan, Fadjrudin Fatwa.
Fadjrudin memastikan, kasus dugaan pelecahan seksual di lingkungan kampus itu mendapat atensi pimpinan kampus dan satgas.
"Kasus mendapat perhatian serius dari pimpinan dan satgas akan memastikan perlindungan korban, memberikan bantuan psikologis, dan mengembangkan kebijakan pro korban ," kata Fajdrudin saat dikonfirmasi.
Meski begitu, sampai hari ini, tim satgas masih menunggu adanya laporan resmi dari korban dengan pendampingan Pusat Studi Gender dan Anak UINSA Surabaya.
"Sampai saat ini kami menunggu laporan, aduan, atau informasi lanjutan dari kasus tersebutt. Tdak ada laporan pelanggaran kode etik dari dosen dan tenaga didik. Satgas memastikan pendalaman informasi dan menghimbau adanya pelaporan dari korban kepada PSGA agar bisa diselesaikan dengan mekanisme etik," tandasnya.
Sebelumnya, akun instagram @uinsa.garis.lurus tengah membuat postingan Uinsa Darurat Kekerasan Seksual.
Mereka menginformasikan telah mencatat adanya sembilan perempuan menjadi korban selama tiga tahun terakhir baik dari pelaku yang sama dengan korban yang berbeda maupun sebaliknya.
Dalam unggahan terakhirnya 4 hari yang lalu akun @uinsa.garis.lurus juga menyatakan telah menggandeng Pusat Studi Gender dan Anak UINSA Surabaya.