Berita Batu Hari Ini

Berawal dari Hobi Menggambar Otomotif, David Raup Ratusan Dolar dari Rumah

Terdengar mudah, tapi ternyata ada teknik dan kekhasan tersendiri sehingga karyanya bisa dihargai dengan Dollar Amerika Serikat.

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
David Praditya Aradea menunjukan hasil gambarannya yang ia buat secara manual menggunakan pensil, pulpen dan pewarna. Bisa dilihat bentuk detail dan presisinya yang membuatnya layak dihargai cukup tinggi. 

Setelah itu, beberapa hari kemudian ternyata ada pesanan serupa yang masuk ke pesan Instagram akunnya David.

Rupanya, pemesan adalah rekan dari konsumen pertama tadi. David pun tanpa berpikir panjang mengambil kesempatan tersebut.

“Karena kalau komunitas motor gede gitu kan banyak temannya. Jadi ini temannya pesan ke saya,” paparnya.

Sejak saat itu, mulai banyak orang yang pesan. Ia lantas mencoba mengunggah kembali karyanya ke Instagram.

Kali ini, ia menggunakan keterangan berbahasa Inggris agar bisa menjangkau lebih jauh lagi.

Ternyata benar, orang-orang dari Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Selandia Baru menghubungi dan memesan karyanya David.

Bertahap namun pasti, tarifnya pun mulai naik. Kini, tarifnya untuk layanan nasional seharga Rp 600 ribu per lembar, jika yang memesan dari luar negeri, harganya 100 Dollar Amerika Serikat.

David berpendapat, karyanya ini berbeda dengan kebanyakan karya seni lukis pada umumnya. Pasalnya, ia menggambar otomotif, sedangkan pada umumnya, orang menggambar pemandangan atau seseorang. Ia menyebut pekerjaannya itu adalah commission drawing.

Orang-orang seperti David tidaklah banyak di Indonesia. Bahkan David sendiri mengaku belum memiliki nama untuk komunitasnya. Anggotanya pun kurang dari 10 orang.

David bisa dibilang menjadi orang pertama karena dalam komunitasnya, anggota lain mengaku bahwa David sudah jauh lebih lama berkarya seperti saat ini.

Sayangnya, David bergerak sendiri sejauh ini. Meskipun ada komunitas, namun masih belum seperti komunitas-komunitas seni lainnya.

David juga kekurangan informasi untuk mengembangkan potensinya. Ia tidak pernah sama sekali bersentuhan dengan program pemerintah, baik di tingkat desa maupun daerah.

Orangtuanya pernah menyarankan David agar berkarya di luar negeri. Alasannya, karena di sana ia lebih dihargai.

Namun David masih memilih untuk berkarya di tanah kelahirannya sendiri. Bahkan, ia mengatakan ingin menikah dengan orang Kota Batu agar tidak jauh dari rumah.

"Saya memang anaknya pemalu," akunya.

David memiliki keinginan, suatu hari nanti, karyanya menggambar, baik di atas kertas maupun digital, bisa direalisasikan oleh perusahaan otomotif.

Di akun Instagramnya, bisa dilihat karya-karya cantiknya, beberapa di antaranya mengkreasi produk-produk otomotif keluaran terbaru. (Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved