Berita Malang Hari Ini
Doktor Teknik Sipil ITN Malang Nyatakan Buat Sistem Peringatan Dini Pantau Kecelakaan Kerja Realtime
Dr Lila Ayu Ratna Winanda ST MT adalah doktor baru Teknik Sipil ITN Malang dari ITS Surabaya.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
Lima sistem fuzzy berbasis pengetahuan (fuzzy knowledge-based) disusun dan dikembangkan dalam mekanisme kesiapan kerja (performance) dan kelelahan pekerja konstruksi selama jam kerja.
Sedang analisis fuzzy untuk tingkat bahaya dan efek lingkungan proyek digabungkan dalam analisis keputusan sebagai sebuah sistem yang terintegrasi.
Pengembangan sistem berdasarkan kondisi internal pekerja seperti denyut jantung, suhu tubuh, dan aktivitas otot. Sementara untuk kondisi eksternal dilihat dari lingkungan proyek (jarak bahaya, ketinggian jatuh, penggunaan peralatan keselamatan, kebisingan, dan pencahayaan), ditunjang oleh database K3 perusahaan, diproses dengan fuzzifikasi, inferensi dan defuzzifikasi.
Untuk menghasilkan output rekomendasi keputusan keselamatan bagi pekerja konstruksi yang diwujudkan dalam bentuk program aplikasi untuk memudahkan pengguna.
“Petugas K3 dapat memantau kondisi kesiapan pekerja sebelum memulai pekerjaan dan selama jam kerja berlangsung," jelas Lila. Penilaiannya dari kondisi fisik, di luar psikologis pekerja.
Sebelum bekerja, dapat dilihat bagaimana denyut jantung dan suhu tubuhnya sebagai indikator utama dari kelelahan fisik.
Dalam sistem ini kami istilahkan sebagai “performance” kesiapan kondisi tubuh untuk bekerja.
"Jika indikator ini menunjukkan nilai rendah, maka sistem akan memberi warning, jadi dia tidak boleh bekerja,” terang Lila.
Dikatakan Lila, sebelum bekerja semakin tinggi persentase performance pekerja, maka kondisi fisik semakin bagus.
Maka ketika mencapai 100 persen berarti kondisinya sangat prima. Dengan performansi 60 persen ke atas dipastikan pekerja siap bekerja. Tapi sebaliknya, jika dibawahnya akan menjadi warning bagi petugas K3.
Karena itu, lanjutnya, jika dilanjutkan bekerja bisa jadi tidak mampu, atau drop kondisinya. Nah, disinilah warning system ini bekerja.
Menurut Lila, selain faktor manusianya, juga ada faktor dari lokasi kerja yang berpotensi menimbulkan bahaya. Yakni, karakteristik proyek dan kondisi lingkungan.
Karakteristik proyek antara lain, ketinggian lokasi pekerjaan, kedekatan pekerja dengan lokasi bahaya, peralatan safety yang ada di lapangan, dan lain sebagainya.
Sistem pemantauan keselamatan pekerja konstruksi ini sangat membantu petugas K3/ penanggung jawab proyek untuk menjamin keselamatan pekerja melalui rekomendasi keputusan melalui sebuah early warning system untuk pencegahan kecelakaan konstruksi selama jam kerja.
Sistem pemantauan keselamatan yang direalisasikan merupakan bagian dari perwujudan modernisasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi sehingga tercapai zero accident pada pelaksanaan proyek konstruksi.
Penelitian yang dilakukan Lila masih seputar sistem software.