Breaking News

Berita Lumajang Hari Ini

Gunung Semeru Luncurkan APG Lagi, Dua Kecamatan di Lumajang Diguyur Hujan Abu

Luncuran APG gunung tertinggi di Pulau Jawa, gunung Semeru terjadi sore tadi, Senin (28/2/2022) sekitar pukul 14.48 WIB.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Tony Hermawan
Hasyim salah seorang warga Desa Supiturang menunjukkan dampak hujan abu, Senin (28/2/2022) 

SURYAMALANG.COM ,LUMAJANG - Gunung Semeru kembali meluncurkan awan panas guguran (APG).

Luncuran APG gunung tertinggi di Pulau Jawa itu terjadi sore tadi, Senin (28/2/2022) sekitar pukul 14.48 WIB.

APG Semeru meluncur sejauh 2 kilometer. 

Aktivitas ini mengakibatkan sejumlah desa di wilayah lereng diguyur hujan abu

Wilayah yang dilanda hujan abu yakni Kecamatan Candipuro, dan Pasirian.

Untungnya, hujan abu kali ini tidak terlalu tebal.

Intensitas hujan abunya masih tergolong ringan.

Secara kasat mata, abu vulkanik itu berbentuk seperti abu semen.

Akan tetapi, aktivitas ini lumayan membuat warga was-was sebab keselamatan mereka terancam.

Apalagi, abu vulkanik tersebut juga mengandung sejumlah partikel seperti silika, kalium, natrium, besi, serta nikel.

“Sebenarnya kami sudah terbiasa dengan kondisi Semeru, namun trauma belum hilang. Karena sekarang gunung semeru mengalami erupsi. Apalagi, Semeru sekarang sering tertutup kabut tebal sehingga susah melihat aktivitasnya secara jelas," kata Hasyim salah seorang warga Desa Supiturang 

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, APG ini terjadi sekitar 1 jam lebih.

Kemungkinan erupsi ini terjadi karena faktor eksternal. Material lava menumpuk di atas puncak.

Akibatnya, saat terjadi hujan deras material tersebut longsor ke bawah.

"Itu merupakan aktivitas terusan dari kebiasaan Semeru mengeluarkan lava dalam rentan waktu tertentu. Tumpukan material di puncak yang menjadi potensi turun APG," jelas Cak Thoriq.

Petugas saat ini melakukan asesmet.

Untuk mencegah ancaman bahaya, sementara waktu masyarakat dilarang beraktivitas di dekat Curah Kobokan.

Termasuk jalan alternatif penghubung Kecamatan Candipuro-Tempursari, dan Pronojiwo ditutup.

Tindakan ini dilakukan karena sungai itu merupakan lokasi luncuran aliran lahar.

"Jalur ini dibuka jika cuaca cerah, jika Semeru tertutup kabut tebal akan ditutup," pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved