Breaking News

Berita Malang Hari Ini

Tolak Minimarket, FKPU Cemorokandang Malang Lakukan Audiensi dengan Lurah

Forum Komunikasi Pedagang dan UMKM (FKPU) di Cemorokandang kembali melakukan penolakan terhadap rencana pendirian toko modern di wilayahnya.

rifky edgar/suryamalang.com
Audiensi antara Forum Komunikasi Pedagang dan UMKM (FKPU) di wilayah Kelurahan Cemorokandang dengan Lurah Cemorokandang atas polemik pendirian toko Modern atau minimarket di wilayah Cemorokandang Kota Malang, Senin (7/2/2022). 

Berita Malang Hari Ini

SURYAMALANG.COM | MALANG - Forum Komunikasi Pedagang dan UMKM (FKPU) di wilayah Kelurahan Cemorokandang kembali melakukan penolakan terhadap rencana pendirian toko modern di wilayahnya.

Setelah melakukan penolakan dan aksi pada 18 Maret 2021 silam, kini para warga melakukan audiensi dengan Lurah Cemorokandang untuk membahas terkait keberadaan toko modern tersebut, Senin (7/3/2022).

Audiensi ini didasari, atas pemasangan neon box yang telah dilakukan oleh pihak pemilik toko modern tersebut.

Warga merasa tak terima dengan hal tersebut, lantaran tidak ada sosialisasi yang diterima oleh warga, terutama warga masuk dalam FKPU Cemorokandang.

"Neon box itu kini telah terpasang meski telah tertutupi. Yang jelas warga tidak sepakat pendirian toko modern di lingkungan Perumahan Villa Gunung Buring di Kelurahan Cemorokandang," ucap Bambang penasehat FKPU Cemorokandang.

Warga khawatir, dengan adanya toko modern ini dapat mematikan usaha yang selama ini telah dijalankan oleh warga.

Kebanyakan, warga yang tergabung dalam FKPU ini menjual beragam sembako dan berbagai macam bahan kebutuhan pokok lainnya secara online dan offline.

Bahkan, terdapat tiga group di WhatsApp, yang menjadi wadah bagi warga Cemorokandang dalam proses jual beli.

Selain itu, warga juga secara kolektif, saling berbagi dan mengisi produk yang mereka jual kepada warga yang lain.

Hal ini dilakukan, agar ekonomi kerakyatan di wilayah Cemorokandang dapat berjalan dengan baik antara warga yang satu dengan yang lain.

Oleh sebab itu, mereka menolak adanya pendirian toko modern yang dapat mematikan usaha yang telah mereka jalankan selama ini.

"Karena dampak pandemi ini, omset kami telah menurun sekitar 40 persen. Kalau sampai toko modern ini beroperasi, kami akan kalah bersaing. Karena yang dijual juga sama," terangnya.

Maka dari itu, dalam pertemuan ini, warga meminta dukungan dari pak lurah terkait nasib para warga ini ke depan.

Apalagi sempat ada gejolak di dalam FKUP Cemorokandang, di mana, ketua FKUP sebelumnya, telah menandatangani persetujuan kepada PT Bukit Barisan, selaku pihak yang akan mendirikan toko modern tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved