Berita Malang Hari Ini
Tukang Las Kreatif Asal Malang, Ubah Limbah Onderdil Otomatif Jadi Hiasan Bernilai Jual
Dari hasil mengumpulkan onderdil itu, biasanya ia mendapat imajinasi membuat bentuk hiasan baru.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG- Sehari-hari, Hari Yanto adalah tukang las pagar dan kanopi di Danau Rawa Pening Dalam Kota Malang.
Jika sedang tidak ada pesanan, seniman api ini suka membuat hiasan rumah dari limbah onderdil otomotif.
Di antara karya hiasan rumahnya adalah model motor gede, tank, lokomotif.
Saat reporter suryamalang.com ke rumahnya, Hari sedang berencana membuat hiasan berbentuk helikopter.
"Awalnya memang iseng-iseng jika gak ada kerjaan. Saya kan punya teman-teman bengkel. Limbah onderdilnya saya minta. Kalau saya beli, pasti mereka tidak mau menerima uangnya karena kondisi rusak," kata dia pada suryamalang.com, Selasa (15/3/2022).
Dari hasil mengumpulkan onderdil itu, biasanya ia mendapat imajinasi membuat bentuk hiasan baru.
Kalau sudah lengkap semua onderdil yang dibutuhkan untuk karyanya, baru ia kerjakan.
"Sebelum dikerjakan, saya bersihkan dulu. Tidak saya cuci dan baru saya lem. Tujuannya agar lemnya bisa maksimal,," kata dia.
Karena mengerjakan saat mood, ia mengaku tidak bisa dipaksa produksi. Beda dengan membuat pagar dan kanopi yang bisa diproduksi dengan tenggat waktu.
Ia mengatakan tidak mengecat barang itu agar terlihat orisinil. "Jadi kelihatan jika ada onderdil yang patah," tuturnya. Awal pembuatan barang ini dilakukan pada 1989 saat ia duduk di kelas SMP. Bentuknya adalah barang mirip moge Harley di imajinasinya. Sampai sekarang barang itu masih ada.
Katanya pernah akan dibeli orang lain, tapi ia tidak mau karena kenangan karya pertama. Rencana pembuatan helikopter antara lain menggunakan limbah wiper mobil, seker, laker dan limbah lainnya.
Besi-besi yang tidak ia pakai bisa ia manfaatkan jadi pigura sehingga agak berat.
Tentang harga jual karyanya, ia tidak mematok. Ketika dijual di media sosial, biasanya ditawar oleh calon pembeli harganya. Jika cocok, ia melepasnya.
"Seperti karya tank sudah dibeli pembeli di Makasar. Harganya ditawar Rp 700.000," kata dia.
Suka duka membuat karya seperti itu dirasakan lebih banyak senangnya karena seperti jadi hiburan. Namun ia tidak meninggalkan pekerjaan utamanya.