Berita Malang Hari Ini

2 Guru Besar Baru Universitas Brawijaya Malang, Profesor UB Baru Capai 8,5 Persen Dari Jumlah Dosen

Berdasarkan hitungan jumlah ideal 20-25 persen dari jumlah 2300an dosen yang ada, harusnya ada 400 sampai 500 profesor di UB. Sekarang baru 8,5 persen

SURYAMALANG.COM/UB
Rektor Universitas Brawijaya (UB)Prof Dr Ir Nuhfil Hanani MS saat pengukuhan dua profesor baru, Sabtu (19/3/2022). 

Sekitar 60 persen dari luas daratan dunia mengalami degradasi. Termasuk disebabkan karena erosi tanah yang merupakan salah satu tantangan terbesar bagi pengelola lahan.

Solusi teknologi untuk pengendalian erosi tanah di awal musim tanam adalah pemberian mulsa di permukaan tanah. 

Namun, penggunaan mulsa kurang disukai oleh petani karena kurang praktis dan mudah berserakan di lahan.

Karena itu Didik dan timnya mengembangkan penggunaan bahan baku organik yang dimasukkan di antara dua lapisan luar bahan geotekstil.

Upaya ini disebut sebagai inovasi BioGT-BOT+ untuk mendukung pertanian konservasi.

BioGT-BOT+ ini merupakan merupakan suatu teknologi rakitan dua lapis bahan rajutan dari bahan organik dengan kualitas rendah yang sering dikenal dengan Biogeotekstil (BioGT-).

Fungsinya sebagai mulsa untuk pengendalian erosi tanah yang didalamnya diisi bahan organik/seresah/residu pertanian. 

Tujuannya untuk memberikan tambahan (+) bahan organik tanah (BOT) agar terjadi penyehatan kesuburan tanah sehingga diperoleh produksi pertanian yang berkelanjutan di lahan kering.

Di sisi lain, Prof Anwar Sanusi mengangkat tentang "Multi-Level Collaborative Governance: Sebuah Pendekatan Baru dalam Mewujudkan Desa Mandiri di Era Digital".

Prof Anwar menawarkan pendekatan baru yang disebut dengan Multi-level Collaborative Governance (MLCG).

Pendekatan MLCG merupakan pendekatan yang dinilai cukup relevan dalam upaya pengembangan desa.

Yaitu melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan multi-level pemerintah dalam kerjasama yang sistematis dan terstruktur dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa, perguruan tinggi, hingga sektor swasta. 

Pendekatan MLCG mempercepat pencapaian desa mandiri melalui tiga luaran yaitu manajemen pengetahuan, kepemimpinan transformatif, dan rekognisi kearifan lokal.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved