Berita Malang Hari Ini
Motif Asmara di Balik Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Malang Menyeruak, Ada Kaitan dengan Pacar
Motif asmara di balik pembunuhan mahasiswa kedokeran UB Malang ini menyeruak ketika pelaku utama pembunuhan itu tertangkap.
"Yang menangkap dari Jatanras Polda Jatim. Penangkapan itu tidak berkoordinasi dengan kami (Satreskrim Polresta Malang Kota), karena mungkin sifatnya yang situasional," ungkapnya.
Ia juga menerangkan, terduga pelaku yang ditangkap di wilayah Kota Malang berjumlah satu orang.
"Saat tadi saya tanyakan ke Polda Jatim, satu terduga pelaku terakhir ditangkap di Kota Malang. Namun, untuk peran dari terduga pelaku yang ditangkap tersebut dan ada berapa terduga pelaku yang diamankan, bisa langsung konfirmasi ke Jatanras Polda Jatim," tandasnya.
Kronologi Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB Malang
Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku pembunuhan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Bagus Prasetya Lazuardi (25) akhirnya tertangkap.
Informasi yang didapatkan, terduga pelaku ditangkap di wilayah Malang.
Hal itu diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo.
Namun, karena tempat kejadian perkara (TKP) melibatkan beberapa wilayah. Maka, penangkapan tersebut langsung dilakukan oleh Jatanras Polda Jatim dan kasusnya sekarang ditangani oleh Polda Jatim.
Sekadar diketahui, Bagus Prasetya Lazuardi merupakan seorang mahasiswa aktif yang berkuliah di jurusan kedokteran sebuah kampus terkemuka di Malang.
Saat ditemukan pertama kali oleh para saksi dan penyidik kepolisian, di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022).
Mayat dokter muda ini, ditemukan dalam keadaan kondisi kulit tubuh berubah warna menjadi menghitam.
Kemudian, terdapat beberapa bercak darah yang telah mengering membekas di tangan kirinya.
Diduga kuat, korban tewas karena dibunuh. Hal itu ditengarai dari posisi letak mayat itu pertama kali ditemukan.
Yakni ditutupi semak-semak, yang diduga bertujuan untuk mengaburkan keberadaan mayat.
Namun sepintas hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan.
Saat diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pasuruan, mayat masih mengenakan pakaian lengkap.
Yakni memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam. Kemudian, arloji masih melingkar di pergelangan tangannya, sabuk, serta uang tunai Rp150 ribu.
Sedangkan barang berharga lainnya; mobil dan ponsel, tidak ditemukan di lokasi penemuan mayat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/barang-bukti-rekonstruksi-pembunuhan-BPL.jpg)