Berita Malang Hari Ini

FAKTA Kisah Cinta Segitiga 2 Mahasiswa Kedokteran UB Malang dan Cinta Ayah Tiri Berujung Pembunuhan

Motif cinta antara korban BPL, pacar korban, TS dan cinta ayah tiri TS yang tak berbalas menjadi pemicu terjadinya pembunuhan pada BPL

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/Instagram
Korban pembunuhan, Bagus Prasetya Lazuardi (BPL) semasa hidup dan TS yang berdiri bersebelahan dengan tersangka ZI saat foto bersama dengan keluarga korban zaat takziah di Tulungagung 

Di tambah lagi, lanjut Lintar, tersangka sempat mendapati adanya perubahan sikap pada TS sang anak tiri. 

Perubahan sikap TS tersebut, dianggapnya mengganggu hubungan tersangka dengan anak tirinya. 

"Sebelumnya dia pernah cerita kalau ada perubahan sikap," pungkas mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu. 

 

Tersangka Takziah Temuai orangtua Korban

Selain motif cinta tak berbalas dan kecemburuan, perilaku tersangka ZI yang membunuh korban  Bagus Prasetya Lazuardi (BPL) dinilai sadis atau bertangan dingin.

Hal ini karena tersangka diketahui bisa dengan tenag ikut takziah dan bertemu dengan orangtua korban.

Ayah Bagus Prasetya Lazuardi, Dr Tutit Lazuardi mengakui jika tersangka datang takziah ke rumahnya. 

Rombongan kecil ini terdiri dari TS, ZI ayah tirinya dan ibu kandungnya.

Ketiganya datang selepas pemakaman Bagus pada Rabu (13/4/2022) siang.

"Mereka sempat pamit mau ke kerabatnya. Sore lalu datang lagi mau pamitan balik ke Malang," terang dr Tutit.

Selama takziah ZI dan dr Tutit banyak bicara soal kondisi Malang saat ini.

Namun tidak berbicara soal Bagus secara khusus.

Sebelum pulang itulah dr Tutit foto bersama mereka, hingga fotonya beredar dan menjadi perbincangan.

"Karena setiap tamu yang akan pulang juga berfoto. Jadi saya juga tidak berpikir aneh-aneh," ucap dr Tutit.

Foto ZI yang takziah ke rumah orang tua korban menjadi perbincangan warganet.

Dalam foto itu terlihat dr Tutit memegang tangan ZI, seorang beliau menaruh rasa percaya pada ZI.

Sementara ZI tersenyum ke arah kamera.  

Saat pemakaman di Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, dr Tutit mengaku melihat TS.

Saat itu TS datang bersama para dokter muda dan teman-teman Bagus.

Namun dr Tutit mengaku tidak tahu pasti, apakah ZI ikut datang ke pemakaman.

Dokter spesialis kandungan terkenal di Tulungagung mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anak laki-lakinya ini.

Namun ayah empat anak ini mengaku masih sangat terpukul.

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved