Berita Lumajang Hari Ini
3 Santriwati Usia Belasan Tahun Diduga Dicabuli Pengasuh Ponpes di Lumajang, Massa Ngamuk
3 orang santriwati mengaku mengalami tindak pelecehan seksual saat menimba ilmu di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Dusun Curah Lengkong Lumajang
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, LUMAJANG - Kabar tiga orang santriwati diduga jadi korban pencabulan pengasuh pesantren sendiri membuat massa mengamuk menyerang pondok pesantren (Ponpes) di Dusun Curah Lengkong, Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang, Kamis (19/5/2022).
Tiga orang santriwati mengaku mengalami tindak pelecehan seksual saat menimba ilmu di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Dusun Curah Lengkong itu.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, tiga korban yang dilecehkan seksual ini semuanya masih berusia belia. L (16), S (14), dan I (13).
Pelakunya diduga FN, seorang pengasuh ponpes.
Baca juga: Modus Meminta Pijat dan Iming-iming Dapat Berkah, Pengasuh Ponpes Perdayai 3 Santriwati di Lumajang
Dugaan perbuatan pelecehan seksual ini terjadi sekitar bulan Januari-Maret 2022.
Hal ini dimungkinkan karena ketika hari libur Lebaran berakhir, kabarnya salah seorang korban enggan kembali ke Ponpes.
Sikap santri inilah yang menjadi awal mula dugaan kasus pelecehan seksual tersebut mencuat.
Salah seorang korban melaporkan yang dialaminya kepada orang tuanya.
Kabarnya, FN mencabuli para korbannya bermula dari modus meminta pijat dengan iming-iming mendapat berkah.
Hal ini tentu saja membuat orang tua korban meradang.
Wali murid itu memutuskan melaporkan pelecehan seksual yang dialami anaknya ke Kepala Desa Curah Petung.
Berita ini langsung langsung menyebar kepada para warga.
Warga yang geram, langsung menggeruduk Ponpes.
Mereka ada yang melempari rumah FN dengan batu.
Amukan massa ini mengakibatkan jendela kaca rumah FN pecah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/pelecehan-seksual-menyimpang-di-rutan.jpg)