Berita Jawa Timur Hari Ini
Kisah Perjuangan Petani dari Jember, 12 Tahun Mencari Rumput Akhirnya Berangkat Haji
Mula (60, warga Dusun Ujung Babi Desa Gunung Malang Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember tidak menyangka dirinya berangkat haji tahun ini
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: rahadian bagus priambodo
Tiba pada tahun 2011 lalu, dirinya melihat sang sapi sudah bisa untuk dijual. Dia membutuhkan biaya pendaftaran haji Rp 25 juta. Dia menjual dua ekor sapinya.
"Ya memang dari hasil ngarit (merumput). Ngopeni sapi milik tetangga awalnya, sampai bisa punya sapi. Memang niat untuk haji," tuturnya lirih masih dalam Bahasa Madura.
Dia memang memiliki sawah, namun tidak luas, hanya 600 meter persegi. Hasil pertanian di sawah itu dipakainya untuk menghidupi keluarga.
Sedangkan si sapi memang diniatkan sebagai tabungan haji. 12 tahun berlalu, sampai akhirnya, namanya masuk dalam jamaah calon haji 2022 (setelah tertunda dua tahun akibat pandemi).
Dia pun harus melunasi biaya haji yang totalnya mencapai Rp 37 juta. Dia pun kembali menjual satu ekor sapinya untuk melunasi biaya haji.
"Sekarang tinggal satu ekor," imbuhnya sambil terkekeh.
Karena biaya yang dia miliki ngepas, Mula tidak bisa mengajak sang istri berhaji. Biaya hasil menjual sapi hanya cukup untuk satu orang saja.
Namun dia mensyukuri hasil kerja kerasnya selama berpuluh tahun memelihara sapi. Dan meskipun mampu berhaji, Mula dan keluarga berasal dari keluarga sederhana.
Karena hal itulah, Kepala Kemenag Jember Muhammad menjadikan Mula sebagai sosok yang menginspirasi bagi orang lain.