Berita Tulungagung Hari Ini
Hikmah di Balik Pendemi, Dua Perempuan Tulungagung Ini Sukses Menekuni Batik Ecoprint
Masa pandemi dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan, dan menemukan teknik dan formula sendiri. Hasilnya, sekali pameran bisa untung puluhan juta rupiah
Penulis: David Yohanes | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|TULUNGAGUNG - Binti Wudawamah (56) dan Yayuk Wahyuni (57) memamerkan aneka produk batik ecoprint miliknya.
Ada sepatu, kerudung, tas, syal, kemeja hingga payung.
Bahan yang dipakai pun bukan hanya kain, ada pula batik ecoprint pada kulit.
Binti mengatakan, dirinya punya latar belakang usaha toko pertanian di Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol.
Bahkan toko milik ibu dua anak ini sangat terkenal dan cukup besar.
Namun insting usaha Binti melihat jika batik ecoprint mempunyai peluang yang sangat baik.
"Saya yakin batik ini peluangnya sangat terbuka. Karena itu tahun 2019 saya mulai belajar," terang Binti.
Binti pun belajar secara online maupun mendatangi workshop. Namun menjelang 2020 terjadi pandemi virus Corona.
Semua sektor usaha terpukul, dan terjadi pembatasan mobilitas warga.
Namun situasi itu justru menjadi berkah buat Binti. Ia mempunyai waktu lebih banyak untuk belajar ecoprint.
Masa pandemi dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan, dan menemukan teknik dan formula sendiri.
"Yang penting ecoprint ini juga menjadi sarana menyalurkan bakat seni. Kebetulan sejak kecil saya punya ketertarikan pada dunia seni," sambung Binti.
Selama pandemi itu pula Binti mulai menghasilkan batik ecoprint.
Produk itu lalu diaplikasikan dalam aneka barang, mulai baju, sepatu dan tas.
Setiap produk yang dihasilkan juga langsung laku dijual lewat online.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Binti-Mudawamah-kanan-dan-Yayuk-Wahyuni-tengah-memamerkan-produk-ecoprint.jpg)