Berita Batu Hari Ini

Kota Batu Butuh Pusat Asesmen untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Pemkot Batu merencanakan membuat pusat asesmen atau assessment centre. Tempat ini akan memberikan layanan kepada anak-anak berkebutuhan khusus.

Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Rapat dengar pendapat antara Komisi C dan Dinas Pendidikan Kota Batu di Gedung DPRD Batu. 

SURYAMALANG.COM, BATU - Pemkot Batu merencanakan membuat pusat asesmen atau assessment centre.

Tempat ini akan memberikan layanan kepada anak-anak berkebutuhan khusus.

Melalui assessment centre, anak-anak berkebutuhan khusus bisa diarahkan kompetensi pendidikannya.

Cita-cita ini coba direalisasikan melalui Proyek Strategis Daerah (PSD) 2023-2026.

Kepala Dinas Pendidikan Batu, Eny Rachyuningsih menjelaskan, di Kota Batu ada banyak sekali anak berkebutuhan khusus. Jumlahnya bisa mencapai 500 anak.

"Jika ada assesment centre, kami bisa memberikan asesmen kepada anak. Hal ini sangat penting sekali, baik itu untuk anak maupun orang tua. Terkadang, orangtua yang anaknya berkebutuhan khusus tidak tahu harus berbuat apa. Dengan asesmen ini, maka anak akan diarahkan," ujarnya.

Masih belum ada gambaran pasti seperti apa bentuk gedungnya.

Eny tidak terlalu memikirkan terlalu berat soal gedung, menurutnya, bisa menggunakan lokasi bekas kantor Dinas Pendidikan di Desa Sidomulyo.

"Alhamdulillah, rencana ini juga mendapat dukungan dari Komisi C. Mereka mendorong agar pelaksanaan pembangunan assessment centre bisa segera diwujudkan. Menurut saya, bentuk bangunan atau kantornya tidak usah baru, bisa pakai bekas kantor Dinas Pendidikan yang berada di Desa Sidomulyo," ungkapnya.

Menurutnya, hal yang terpenting adalah adanya regulasi dan organisasi yang nanti akan melaksanakan petunjuk teknis di lapangan.

Pendidikan inklusi menjadi salah satu rogram prioritas di Kota Batu, selain pendidikan gratis untuk jenjang SD dan SMP. Pendidikan inklusi dipandang penting agar bisa mewujudkan kemandirian bagi ABK.

Kota Batu telah mencanangkan pendidikan inklusi sejak 2014.

Sejumlah guru pernah dikirim ke Surakarta untuk belajar menjadi pendamping ABK.

Para guru belajar selama seminggu di sana.

Setelah kembali, mereka mulai mengimplementasikan apa yang telah dipelajari di Surakarta.

Kini sudah ada 25 orang guru pendamping yang bertugas dari jenjang TK hingga SMP inklusi di Kota Batu

Ketua Komisi C, DPRD Batu, Khamim Thohari menyatakan pihaknya pernah membahas assessment centre di dalam rapat dengar pendapat.

Menurutnya, keberadaan assessment centre sangat dibutuhkan sebagai daya dukung pendidikan inklusi.

"Kota Batu memang membutuhkan itu. Kami sudah mendorong agar Pemkot Batu segera mewujudkan itu. Gedungnya bisa pakai di tempat bekas kantor lama di Sidomulyo," terangnya.

Menurutnya, pelajar ABK di Kota Batu harus mendapatkan layanan pendidikan yang setara.

Pendidikan juga merupakan layanan dasar oleh pemerintah kepada rakyat.

"Pendidikan ini sangat penting. Siapapun anak itu, berhak mendapatkan layanan pendidikan yang baik di Kota Batu," jelasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved