TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Alasan Laga Arema Vs Persebaya Tetap Digelar Malam Hari, PSSI Singgung Bonek dan Aremania
Penjelasan PSSI alasan laga Arema Vs Persebaya tetap digelar malam hari, prediksi meleset hingga singgung Bonek dan Aremania
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Sebanyak lebih dari 300 orang dilaporkan tewas dalam kualifikasi Olimpiade 1964 antara tuan rumah Peru melawan Argentina.
Pertandingan berlangsung sengit oleh kedua tim, dan dengan dua menit waktu normal tersisa, Argentina memimpin 1-0.
Kemudian, Peru mencetak gol penyama kedudukan namun dianulir oleh wasit, ngel Eduardo Pazos.
Dalam rentang sepuluh detik, ribuan penggemar Peru berubah dari kegembiraan menjadi kemarahan.
Bencana dimulai ketika salah satu penonton berlari ke lapangan dan memukul wasit; ketika penggemar kedua bergabung, dia diserang secara brutal oleh polisi dengan tongkat dan anjing.
Jose Salas, seorang penggemar yang hadir di pertandingan itu, mengatakan kepada BBC bahwa tindakan polisi memicu kerusuhan.
“Polisi kami sendiri menendang dan memukulinya seolah-olah dia adalah musuh. Inilah yang menimbulkan kemarahan semua orang termasuk saya,” kenangnya.
Puluhan penggemar menyerbu lapangan, dan kerumunan mulai melemparkan benda ke polisi dan pejabat di bawah.
Kerusuhan terjadi, dan polisi meluncurkan tabung gas air mata ke kerumunan, yang mendorong puluhan ribu penggemar untuk mencoba melarikan diri dari stadion melalui tangganya.
Ketika penggemar mencapai bagian bawah lorong-lorong ini, mereka menemukan bahwa gerbang baja yang mengarah ke jalan terkunci rapat.
Ketika mereka berusaha untuk lari kembali, polisi melemparkan lebih banyak gas air mata ke dalam terowongan, memicu histeria massal dan menyebabkan kehancuran besar.
Sebagian mengutip Kompas.com 'Jawaban PSSI soal Laga Arema Vs Persebaya' dan 'Laga Arema FC Vs Persebaya Salah Satu Paling Mematikan dalam Sejarah'.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
(Kompas.com|Farahdilla Puspa|Rizal Setyo)