Tragedi Arema Vs Persebaya

Gas Air Mata dan Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Duka Ibu Muda Aremanita Kehilangan Balita & Suaminya

Di Gate 13 Kanjuruhan Elmiati (33) warga Blimbing, Malang kehilangan sang suami, Rudi Harianto, dan anak bungsunya M Firdi Prayogo (3) untuk selamanya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dyan Rekohadi
TribunJatim/Luhur Pambudi
Elmiati (33) , Ibu muda Aremania warga Blimbing, Malang,menunjukkan foto kondisi anak bungsunya yang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan saat ditemui di kediamannya, kawasan Jalan Sumpil Gang 2, Purwodadi, Blimbing, Malang 

"Saya juga sudah pasrah kalau nanti ikut meninggal, saya meninggal dengan suami dan anak saya, pikiran saya cuma begitu," gumamnya, kala itu, sembari mengenang. 

Apalagi di tengah himpitan ratusan tubuh merangsek segala sisi tubuhnya. Elmiati melihat langsung dengan mata kepala sendiri, kengerian itu. 

Wajah-wajah para suporter yang semula melihat pertandingan sepak bola di atas tribun bersamanya itu, berteriak, merintih kesakitan meminta bantuan pertolongan.

Ia bisa melihat sendiri bagaimana beberapa Aremania terkapar sekarat tak berdaya dengan mulut mengeluarkan busa. 

"Itu (orang-orang) masih teriak-teriak. Ada yang keluar busa. Ada yang sekarat. Saya lihat sendiri," ungkapnya. 

Entah dari manah datangnya, laiknya malaikat penolong. Tubuh Elmiati tiba-tiba ditarik oleh orang lain agar terhindar dari desakan kerumunan tersebut, untuk kembali mencari area lapangan yakni di atas tribun. 

Tak seperti beberapa menit sebelumnya. Area tribun tersebut kini bebas dari asap gas air mata.

Hujan gerimis yang menghujani stadion tersebut mampu menghilangkan bubuk kimia gas air mata

"Ternyata, ada yang menolong saya. Saya diajak ke atas tribun lagi. (Gas air mata hilang) bukan karena angin, tapi karena hujan," terangnya. 

"Saya dirawat saudara saya. Saya diminta istirahat dan saudara saya itu pergi cari suami dan anak saya," tambahnya. 

Baca juga: Tragedi Arema Vs Persebaya, Siapa yang Beri Perintah Tembakkan Gas Air Mata?

Berbekal dokumentasi foto wajah sang anak dan sang suami, dalam memori kamera ponselnya Elmiati mengaku, berhasil menemukan keberadaan sang anak, sekitar pukul 01.00 WIB, atau tiga jam seusai kerusuhan tersebut. 

Foto tersebut dicocokkan oleh beberapa orang saudaranya yang berusaha membantu mencari keberadaan sang suami dan anaknya. 

Ternyata, wajah imut nan tampan dari buah hatinya itu, telah terbujur kaku di dalam kantung mayat yang teronggok di salah satu lorong kamar mayat RSUD Kanjuruhan Malang. 

Sedangkan, sejam kemudian, jasad sang suami ternyata berhasil ditemukan di kamar mayat RS Wava.

Kedua jasad orang tercinta Elmiati itu, akhirnya dibawa ke rumah duka Jalan Sumpil Gang 2, Purwodadi, Blimbing, Malang, sebelum adzan petanda Salat Subuh berkumandang. 

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved