Tragedi Arema Vs Persebaya
Gas Air Mata dan Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Duka Ibu Muda Aremanita Kehilangan Balita & Suaminya
Di Gate 13 Kanjuruhan Elmiati (33) warga Blimbing, Malang kehilangan sang suami, Rudi Harianto, dan anak bungsunya M Firdi Prayogo (3) untuk selamanya
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dyan Rekohadi
Elmiati merasa, dirinya tidak memiliki firasat yang menandai adanya insiden nahas tersebut.
Hanya saja, sekitar dua pekan sebelum insiden tersebut terjadi, Sang suami sempat mengaku kepadanya, bermimpi kalau rambutnya terpotong.
Namanya juga bunga tidur. Cerita bagaimana rambut sang suami bisa terpotong dalam penggalan mimpi itu, juga tak terlalu jelas.
Hanya saja, ungkap Elmiati, semenjak sang suami menceritakan pengalaman aneh tentang mimpinya itu, perilaku sang suami dirasa belakangan berubah. Seperti merasa resah dan takut.
"Rambutnya sudah dipotong. 'Ma aku kok mimpi rambutku aku potong yo' sembari istigfar.
Dan (belakangan) terlihat resah, enggak seperti biasanya, habis mimpi itu," jelasnya.
Menonton sepak bola di dalam stadion, kini menjadi kengerian tersendiri bagi Elmiati, sejak peristiwa yang membuatnya kehilangan nafsu makan sejak dua hari lalu.
Trauma mendalam, tentu itu yang dirasanya kini.
Apalagi, sebenarnya sang suami dan dirinya juga bukan pegiat sepak bola.
Malam kelabu itu, merupakan pertandingan kedua yang ditontonnya bersama sang suami dan sang buah hati, kurun setahun ini.
Hanya sebatas sebagai hiburan di kala senggang mengisi momen liburan.
Elmiati menyebut tujuannya ke pstadion Kanjuruhan malam itu untuk menyenangkan hati si kecil anak bungsu yang gemar dengan olahraga mengocek si kulit bundar itu.
"Baru 2 kali ini nonton sepak bola. Kurun setahun. Sebenarnya suami saya engga terlalu fanatik, hanya saja, pingin cari hiburan biar gak bosen. Yang suka sepak bola, anak saya yang kecil," ujar perempuan berkerudung itu.
Saat disinggung harapannya terkait tragedi itu, Elmiati tak ingin muluk-muluk.
Ia hanya meminta agar sejumlah pihak dan stakeholder terkait, mengevaluasi sistem pengamanan di dalam stadion.
"Kenapa yang ricuh di lapangan. Tapi kok yang ditribun juga ikut ditembak gas air mata, karena ada anak kecil.
Elmiati mengaku, dirinya sudah tak peduli dengan penanganan kasus tragedi maut tersebut. Apakah bakal diusut atau tidak. Ia memilih pasrah.
"Terserah, pasrah (soal penyelidikan). Yang penting agar tidak terjadi masalah lagi," pungkasnya.
>> Ikuti updatenya di Google News SURYAMALANG.COM