Berita Malang Hari Ini

Wabup Malang Didik Gatot Subroto Akan Beli 30 Mesin Selep Mini dari PKPOT dan Dibagikan ke Petani

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto akan membeli mesin selep padi mini dari Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu (PKPOT) untuk dibagikan

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Lu'lu'ul Isnainiyah
Wabup Malang, Didik meninjau langsung seleb mini dari PKPOT Malang, Minggu (13/11/2022). 

Penulis :  Lu'lu'ul Isnainiyah

SURYAMALANG.COM, MALANG - Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto akan membeli mesin selep padi mini dari Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu (PKPOT) desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Mesin selep mini itu nantinyaa akan dibagikan ke petani

Dalam pembukaan Pasar Tani Desa Karangduren, pandangan Didik tidak luput dari mesin selep mini di kantor PKPOT.

Baca juga: Pembukaan Pasar Tani Desa di Pakisaji, Wabup Malang Didik: Kedepankan Pertanian Organik dan Terpadu

Ia cukup tertarik dengan mesin selep yang berbentuk kecil itu. 

Didampingi dengan direktur PKPOT Hariyadi, Didik melihat proses kerja mesin selep itu. 

Mulai dari awal penggilingan gabah hingga menjadi beras organik dan katul.

Dalam, peninjaun mesin giling padi, Didik bahkan mencicipi beras mentah yang diambilnya langsung setelah proses penggilingan. 

"Jika berbicara soal pertanian terpadu, dari proses awal penanaman sampe pasca panen, tidak ada yang terbuang. Seperti seleb mini ini suatu hal yang luar biasa," ucap Didik saat meninjau mesin selep mini, Minggu (13/11/2022).

Usai melihat mesin selep yang diinovasikan oleh PKPOT, Didik pun berencana untuk membeli 30 mesin selep mini.

Mesin -mesin itu nantinya akan dibagikan ke seluruh petani di Kabupaten Malang.

"Nanti saya pesan 30 mau dibagi ke para petani, kalau bisa nanti banyak digerakkan. Tentunya dengan bimbingan dan perbengkelan dari PKPOT," tegas Didik.

Direktur PKPOT Malang, Hariyadi menyatakan mesin selep mini efektif digunakan oleh petani.

Menurutnya, jika para petani memiliki mesin akan menjaga kualitas dari beras itu sendiri.

"Gabah usai panen, kalau disimpan dalam bentuk beras itu tidak tahan lama dan mudah menjamur. Kualitasnya hanya bertahan sampai satu bulan," ujar Hariyadi.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved