TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Tangkap Penembak Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan Menjadi Tuntutan Konkret Aremania, Minta Segera

Aremania terus suarakan tuntutan agar para penembak gas air mata di stadion Kanjuruhan dalam Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 ditangkap dan diadili

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
TribunJatim/ Kukuh Kurniawan
Aremania Mergosono saat melakukan aksi damai di Fly Over Mergosono, Minggu (13/11/2022) sore. Tuntutan untuk memenjarakan penembak gas air mata dalam Tragedi Kanjuruhan menjadi seruan utama dalam aksi itu 

Hal itu dilakukan, sebagai upaya menuntut keadilan para korban Tragedi Kanjuruhan.

"Duka serta amarah masih mengendap di setiap keluarga korban dan korban Tragedi Kanjuruhan. Mereka (aparat) berhasil merampas hak hidup rakyat. Tragedi ini mengakibatkan banyak nyawa hilang," ujarnya dalam orasi yang disampaikan di dalam aksi damai tersebut.

Baca juga: Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, GASPOL Tampung 70 Orang yang Siap Layangkan Laporan ke Mabes Polri

Selain itu, mereka (Aremania Mergosono) merasa kecewa lantaran keterlibatan aparat yang seharusnya mengayomi tetapi, justru menjadi pembunuh ratusan nyawa tak bersalah pada Tragedi Kanjuruhan tersebut.

"Mereka mengalihkan perhatian dengan banyak hoaks, seperti miras (minuman keras) yang ternyata itu bukan miras," tambahnya.

Selain berorasi, mereka juga membacakan sejumlah tuntutan. Diantaranya, meminta penyidik untuk segera menemukan dan menghukum penembak gas air mata.

Lalu yang kedua, menuntut Komnas HAM untuk mendalami kembali temuannya dan menetapkan Tragedi Kanjuruhan sebagai pelanggaran HAM berat.

Usai berorasi dan membacakan tuntutan, sekitar pukul 17.00 WIB, massa dari Aremania Mergosono meninggalkan Fly Over lalu melakukan long march sambil menyalakan flare.

Meski arus lalu lintas di lokasi sempat mengalami kemacetan, namun secara keseluruhan aksi damai itu berlangsung aman dan tertib.

Baca juga: Aremania Buat Laporan Resmi Tragedi Kanjuruhan ke Polres Malang, Menyusul Laporan Pasal Pembunuhan

Keranda pengingat Kematian 135 Aremania di Tragedi Kanjuruhan

Sebagai upaya semangat usut tuntas,  ratusan keranda dan foto korban Tragedi Kanjuruhan terpajang di bundaran Alun-Alun Tugu Kota Malang, Minggu (13/11/2022).

Diketahui, ratusan keranda dan foto korban itu dibawa oleh Aremania dalam aksi damai peringatan 40 hari Tragedi Kanjuruhan pada Kamis  (10/11/2022) lalu.

Usai aksi damai tersebut, mereka pun meletakkannya di Alun-Alun Tugu Kota Malang.

Sebagai upaya semangat usut tuntas, ratusan keranda dan foto korban Tragedi Kanjuruhan terpajang di Bundaran Alun-Alun Tugu Kota Malang, Minggu (13/11/2022).
Sebagai upaya semangat usut tuntas, ratusan keranda dan foto korban Tragedi Kanjuruhan terpajang di Bundaran Alun-Alun Tugu Kota Malang, Minggu (13/11/2022). (kukuh kurniawan)

Koodinator Aksi Aremania Malang Menghitam dari Tim Gabungan Aremania (TGA) Arif Setiawan mengatakan, bahwa keranda dan foto itu memang sengaja diletakkan di sepanjang bundaran Alun Alun Tugu Kota Malang.

Hal itu dilakukan, sebagai pengingat bahwa Tragedi Kanjuruhan telah menelan sebanyak 135 korban jiwa.

"Ini juga dilakukan, untuk menjaga semangat perjuangan Aremania dan semua elemen warga Malang Raya. Dalam hal mengawal upaya Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan sampai keadilan itu benar-benar didapatkan," jelasnya, Minggu (13/11/2022).

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved