Erupsi Gunung Semeru
Erupsi Gunung Semeru Tahun Lalu dan Hari Ini Bikin Warga Panik, Kini Ada 1979 yang Mengungsi
Peristiwa yang terjadi hari ini memicu reaksi kepanikan bagi korban erupsi Semeru.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
"Sehingga menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunung Semeru masih sangat tinggi," ungkapnya.
PVMB juga memperingatkan adanya potensi terjadinya aliran lahar yang masif lantaran curah hujan di wilayah Kabupaten Lumajang sedang tinggi.

"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru," pesannya.
Sementara itu, otoritas juga meminta masyarakat tidak beraktivitas pada radius 13 kilometer pada sisi Besuk Kobokan.
"Kami menghimbau warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," imbaunya.
Gunung Semeru juga erupsi pada Rabu (9/11/2022) lalu.
Jutaan kubik lava keluar dari perut bumi. Material itu kini mengendap di kawasan lereng.
Erupsi Semeru saat itu juga tidak menimbulkan korban jiwa.
(Suryamalang.com/Erwin Wicaksono)
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com.