Berita Malang Hari Ini

Gurihnya Bisnis Keripik Tempe, Jadi Buruan Wisatawan di Kota Malang Sehari Hasilkan Omset Rp 10 Juta

Maria Ulfa atau yang lebih akrab disapa Maria merupakan seorang pengusaha Keripik Tempe Rohani 1988 di Kota Malang.

Editor: rahadian bagus priambodo
Septyana Cahyani Eka Saputri
Maria Ulfa Generasi kedua penerus usaha Keripik Tempe Rohani 1988, saat ditemui di rumahnya Senin(19/12/2022) 

Dirasa laku dan laris manis dalam berjualan keripik tempe, pada akhirnya toko kelontong harus ditutup dan Mohammad Rohani ingin fokus untuk mengembangkan usaha keripik tempe.

Menurut Maria Ulfa, bapaknya merupakan pelopor lahirnya keripik tempe di Sanan, Kota Malang yang hingga saat ini wilayah tersebut menjadi pusat oleh-oleh keripik tempe.

"Kalau dahulu hanya pengrajin tempe saja yang banyak. Setelah Bapak memproduksi keripik tempe, sekarang bisa dilihat banyak sekali orang yang ikut berjualan dan produksi keripik tempe. Bapak dan Ibu salah satu orang yang mempelopori usaha produksi keripik tempe  yang ada di wilayah Sanan," ucapnya.

Dengan ketekunan dan kerja kerasnya, ia telah memiliki outlet Keripik Tempe Rohani 1988 yang berlokasi di Jalan Tumenggung Suryo no 90, Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Dapur produksi keripik tempe rohani 1988 berlokasi di dua tempat.

Pembuatan keripik tempe bulat berada di Sanan, Kota Malang. Sedangkan produksi keripik tempe kotak berada di Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Dari usahanya berjualan keripik tempe, Maria Ulfa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang tidak sedikit yaitu sekitar Rp 5 juta sampai Rp 10 juta dalam sehari.

"Kalau penghasilan itu kan enggak menentu ya. Sehari bisa dapat Rp 5 juta sampai 10 juta," katanya.

Maria Ulfa juga telah memiliki reseller dan distributor dalam memasarkan produk  yang tersebar di Kota-Kota Besar di Indonesia.

Di antaranya, Jakarta, Denpasar, Surabaya, Bandung, Cilegon, Bogor, dan lain-lain. Pemasarannya melalui marketplace secara online.

Selama merintis usaha, Maria Ulfa mengakui mendapatkan suatu kendala dalam pengiriman produk ke luar pulau Jawa.

Biaya ongkos kirim yang lebih mahal tidak sebanding dengan harga barang yang akan dikirim.

"Kendala dalam pengiriman barang ke luar Jawa, seperti Sulawesi, Kalimantan, Papua, Sumatera terkadang terkendala pada ongkos kirim yang mahal. Pernah ada reseller yang cuma sekali mengambil barang dan enggak repeat order lagi karena ya itu tadi ongkos kirim mahal," kata Maria Ulfa.

"Tetapi, untuk pembeli end user alhamdulillah pembeli kami banyak dari luar Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi," lanjutnya.

Oat Tempe Jadi Produk Terbaru di Toko Keripik Tempe Rohani 1988

Oat tempe, produk terbaru Keripik Tempe Rohani 1988
Oat tempe, produk terbaru Keripik Tempe Rohani 1988 (Suryamalang.com/Septyana Cahyani Eka Saputri)
Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved