Berita Blitar Hari Ini
Pemkot Blitar Lakukan Penataan Alun-alun, Pedagang Keluhkan Kotoran Burung Kuntul
Pemkot Blitar melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-alun Kota Blitar, dipindah ke sisi timur Alun-alun atau di Jl Merapi
Penulis: Samsul Hadi | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM I BLITAR - Pemkot Blitar melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Alun-alun Kota Blitar.
Pedagang di sisi utara Alun-alun atau di Jl Semeru dipindah ke sisi timur Alun-alun atau di Jl Merapi, Kamis (5/1/2023).
Pemkot Blitar membuatkan lapak jualan semi permanen berbahan baja ringan dan tenda di sisi timur Alun-alun.
Sedang, sisi utara Alun-alun steril dari aktivitas pedagang dan digunakan sebagai lahan parkir.
Saiful, salah satu PKL Alun-alun mengaku senang lokasi jualan pendagang dipindah di sisi timur.
Menurutnya, tempat jualan yang disiapkan Pemkot Blitar di sisi timur lebih nyaman.
Hanya saja, kata Saiful, yang menjadi kendala bagi para pedagang, yaitu, kotoran burung.
Banyak kotoran burung kuntul di tempat berjualan para pedagang.
"Tempatnya lebih nyaman, hanya saja masalahnya kotoran burungnya tetap banyak," kata penjual es pleret itu.
Selama ini, kawasan Alun-alun Kota Blitar memang menjadi habitat burung kuntul. Banyak burung kuntul yang bersarang di pohon beringin yang berada di sekeliling Alun-alun.
Biasanya, kotoran burung kuntul jatuh dari atas pohon ke tanah. Sedang lokasi berjulan pedagang berada di bawah pohon beringin.
Kotoran burung itu membuat kondisi lokasi kumuh dan menimbukan bau tidak sedap.
Ketika di tempat jualan lama di sisi utara Alun-alun, para pedagang memasang tenda dari terpal untuk menghindari kotoran burung.
Sedang sekarang, tempat jualan yang disediakan Pemkot Blitar berupakan kios semi permanen berbahan baja ringan. Selain itu, juga ada beberapa tenda sebagai tempat duduk pengunjung.
"Tempat memang lebih nyaman dan rapi, tapi kotoran burungnya tetap ada," ujar Saiful.
Sekda Kota Blitar, Priyo Suhartono mengatakan penataan PKL dilakukan untuk menghilangkan kesan kumuh di kawasan Alun-alun.
Menurutnya, sudah berpuluh-puluh tahun, kondisi PKL di sisi utara Alun-alun menimbulkan kesan kumuh dan macet.
"Penataan ini untuk menghilangkan kesan kumuh dan macet di sisi utara Alun-alun. Tenda pedagang juga penuh dengan kotoran burung," kata Priyo.
Dikatakannya, sisi utara Alun-alun steril dari aktivitas pedagang dan digunakan sebagai tempat parkir.
"Ada 35 PKL di sisi timur Alun-alun yang terdiri atas 21 pedagang kuliner dan sisanya pedagang mainan anak-anak," ujarnya.
Soal kotoran burung, kata Priyo, akan diusir secara halus. Selain itu, ia menugaskan DLH untuk membersihkan tempat berjualan pedagang dari kotoran burung tiap seminggu sekali.
Ia juga berharap para pedagang rajin membersihkan tempat berjulan setiap hari agar tidak terlihat kumuh.
"Ini khas Kota Blitar (burung kuntul di Alun-alun), tapi kalau populasi burungnya padat akan kami usir secara halus, tidak boleh dibunuh. Karena populasi burungbanyak dalam satu pohon, juga tidak bagus untuk pohon," katanya. (sha)
Jelang Nataru, Petugas Gabungan Cek Bus dan Tes Urine Awak Bus di Terminal Kesamben Blitar |
![]() |
---|
Nyalakan Kompor untuk Produksi Tahu, Dapur Rumah Warga di Kecamatan Kepanjenkidul Blitar Terbakar |
![]() |
---|
Bea Cukai Blitar Musnahkan Ratusan Ribu Rokok Ilegal dan Ratusan Liter Minuman Keras Ilegal |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Jalan Kenari Blitar, Korban Tewas Diseruduk Mobil Suzuki Swift |
![]() |
---|
Capaian Pendapatan Retribusi Pasar Disperindag Kabupaten Blitar Masih Rendah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.