UPDATE Ibu Bhayangkari Polres Pamekasan Korban Kekerasan Seksual, Pemilik Optik Ternama Terseret

Penulis : Kuswanto Ferdian /Luhur Pambudi

SURYAMALANG.COM , PAMEKASAN - UPDATE kasus kekerasan seksual yang dialami MH, seorang ibu Bhayangkari,Istri anggota Sabhara Polres Pamekasan, Aiptu AR telah memasuki tahapan pemeriksaan di Polda Jatim.

Di sisi lain, jumlah nama terduga pelaku yang dilaporkan MH juga bertambah.

Selain melaporkan Aiptu AR, suaminya sebagai terduga pelaku, Ibu Bhayangkari Polres Pamekasan ini sebelumnya juga melaporkan anggota kepolisian lain rekan suaminya.

Baca juga: Pengakuan Ibu Bhayangkari Istri Aiptu AR, Polisi Pamekasan Cekoki Sabu dan Rekam Istri Digauli Teman

Kini MH juga menyeret pemilik salah satu optik ternama di kabupaten Pamekasan sebagai terduga pelaku lain.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto menyebut proses pemeriksaan sudah dilakukan oleh Bidang Propam Polda Jatim terkait kasus kekerasan seksual dan pornografi Aiptu AR atas laporan istrinya.

Dirmanto menyebut sudah ada 7 orang yang diperiksa Polda Jatim dalam kasus ini termasuk AR.

"Hari ini saya mendapat informasi sudah ada 7 orang yang diperiksa, yang menjalani pemeriksaan ini 4 dari internal kami (anggota Polisi) dan 3 orang dari eksternal," ungkap Dirmanto.

Ia menyebut kasus itu masih terus ditindak lanjuti.

Yongky Yolies Nata, Kuasa Hukum MH mengatakan, dugaan kekerasan seksual yang dialami kliennya, juga pernah dilakukan oleh salah satu pemilik Optik ternama di Kabupaten Pamekasan bersama dengan suami sah korban.

Cerita dia, sekitar tahun 2015 lalu, AR pernah membawa temannya ke rumah yang ditinggali bersama istrinya.

Sebelum memasukkan temannya itu ke dalam rumahnya, AR terlebih dahulu mencekoki sabu-sabu terhadap istrinya.

Saat kondisi MH dalam keadaaan teler, barulah teman suaminya yang berinisial D itu melakukan pelecehan seksual terhadap MH.

"Inisial D itu pemilik Optik ternama di Pamekasan yang letak tokonya di depan salah satu Toserba," kata Yongky Yolies Nata, Senin (9/1/2023).

Kepada Yongky, MH juga menceritakan, setelah korban sadar dari telernya, terduga pelaku D memanggil korban dan mengatakan bahwa korban tidurnya sangat pulas seperti orang mati rasa.