Berita Surabaya Hari Ini

5.000 Penumpang Telantar Akibat Damri Hentikan Pengoperasian Bus Listrik di Surabaya

Karena tak adanya transportasi umum maka penumpang di rute ini terpaksa pindah ke transportasi lain. Baik ke kendaraan pribadi maupun ojek online.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yuli A
humas
Bus listrik dari Kementerian Perhubungan saat diluncurkan akhir tahun lalu. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Waktu pengoperasian bus listrik di Surabaya hingga kini belum ada titik terang. Imbasnya, masyarakat yang biasanya mengandalkan bus ini pun kini kebingungan. 

Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya pun hingga saat ini belum mengetahui kepastian waktu pengoperasian kembali bus ini. Informasi terakhir, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya menyampaikan pemberitahuan pemberhentian. 

"Kemenhub RI tanggal 3 Januari 2023 bersurat kepada Pemkot Surabaya untuk memohon waktu. Layanan bus listrik masih dilakukan evaluasi operasional dan kontrak," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru di Surabaya, Selasa (10/1/2023). 

Bus listrik yang merupakan bagian dari program Kementerian Perhubungan melalui Buy The Service (BTS) ini melayani rute baru Trans Semanggi Surabaya. Bekerjasama dengan Damri, rute ini melayani koridor Terminal Purabaya menuju Kenjeran dan sebaliknya. 

Diluncurkan sejak akhir Desember 2022, keberadaan armada ini menggantikan Suroboyo Bus (SB) yang sebelumnya melayani rute ini (Gunung Anyar-Kenjeran PP). Empat unit Suroboyo Bus yang sebelumnya ada di koridor tersebut pun kini dialihkan ke rute lain. 

Mengutip data penumpang SB selama 2022, penumpang di rute ini sekitar 5.000-12.000 penumpang dalam satu bulan atau sekitar 5-10 persen dari total penumpang SB di Surabaya. Bahkan, puncaknya sempat mencapai 17.070 penumpang pada September lalu. 


Tak mengherankan, sebab SB menjadi satu-satunya mode transportasi umum di rute ini. Tak ada lyn hingga bus umum lainnya yang ada di rute tersebut. 


Praktis, dengan tak adanya transportasi umum maka penumpang di rute ini pun terpaksa pindah ke transportasi lain. Baik ke kendaraan pribadi maupun ojek daring (ojol). 


Dishub Surabaya hingga saat ini tak bisa mengembalikan Suroboyo Bus yang kini beroperasi di rute lain. Dishub khawatir, solusi pendek tersebut justru menimbulkan kebingungan bagi penumpang dan mengganggu pelayanan di rute lain. 


Satu-satunya yang bisa dilakukan Pemkot adalah mendorong Kementerian untuk segera menyelesaikan masalah dengan pihak operator, Damri. "Mereka (Kemenhub) berjanji akan segera mungkin melakukan layanan kembali di Kota Surabaya," paparnya. 


Menurut Tundjung, masalah tersebut disebabkan sistem kelistrikan bus hingga perpanjangan kontrak tahunan. "Pengoperasiannya ada yang tersendat atau kurang lancar suplai kelistrikan, makanya ini lagi dievaluasi," katanya. 

Kepala Bidang Angkutan, Dishub Kota Surabaya, Sunoto menyampaikan, pengoperasian Bus dari Kemenhub memangkas waktu tunggu kendaraan di halte. Dari yang awalnya 45 menit (4 unit Suroboyo Bus) menjadi 15 menit saja (11 unit Trans Semanggi). 

"Sehingga penumpang semakin nyaman dengan headway yang semakin singkat," kata Sunoto. 


Tak hanya di rute Purabaya-Kenjeran, rute lain pun ikut terimbas. Di antaranya, rute Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) menuju Terminal Osowilangon (TOW) dan sebaliknya. 


Rute ini mendapat limpahan Bus dari koridor Gunung Anyar-Kenjeran yang digantikan Bus listrik. Waktu tunggu penumpang berkurang dari yang awalnya 45 menit menjadi 25 menit. 


"Meskipun belum ideal (15 menit), tapi waktu tunggu ini jauh lebih singkat sekarang. Sehingga, kalau yang sudah baik kemudian dikembalikan ke sebelumnya, kami kawatir akan membuat penumpang bingung," katanya. (bob) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved