Berita Kediri Hari Ini
Pemkab Kediri Mulai Operasikan Pos Pemadam Kebakaran di Grogol dan Ngadiluwih
Pemerintah Kabupaten Kediri mulai mengoperasikan dua pos pemadam kebakaran (Damkar) baru di Kecamatan Grogol dan Kecamatan Ngadiluwih.
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Pemerintah Kabupaten Kediri mulai mengoperasikan dua pos pemadam kebakaran (Damkar) baru di Kecamatan Grogol dan Kecamatan Ngadiluwih untuk memperkuat pos pusat di Kecamatan Pare.
Kepala Bidang Pencegahan Kebakaran Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kediri Stefanus Joko Sutrisno menuturkan, penambahan pos damkar baru itu merupakan realisasi janji Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
Menurutnya, bupati menjanjikan realisasi saat melakukan kunjungan di kantor pemadam kebakaran Kecamatan Pare, pada akhir 2021 lalu.
"Mas Dhito berharap penambahan pos baru itu dapat mempercepat penanganan bilamana terjadi kejadian kebakaran, baik itu di wilayah barat sungai maupun Kediri bagian selatan," ujar Stafanus, Kamis (12/1/2023).
Stefanus mengatakan, pos baru di Kecamatan Grogol dan Ngadiluwih itu, masing-masing disiagakan 11 personil yang dibagi dalam tiga regu dengan satu unit mobil damkar. Sedang, Pos Pare diperkuat 15 personil yang dibagi dalam tiga regu dengan dua unit mobil damkar.
"Dua pos baru di Grogol dan Ngadiluwih sudah mulai dioperasionalkan awal pekan ini," ungkapnya.
Dioperasionalkannya dua pos damkar itu diharapkan dapat memenuhi standar respon time atau waktu tanggap terhadap pemberitahuan sampai pelayanan pemadaman tidak lebih dari 15 menit dari pos terdekat. Selain itu, juga meminimalisir kerugian akibat kebakaran.
"Selama ini, dari kejadian kebakaran yang sesuai respon time kita masih 60 persennya," bebernya.
Selain jalanan yang kian padat, rata-rata jarak antara lokasi kejadian dengan Pos Pare yang terlampau jauh menjadikan respon time 15 menit itu tidak semuanya tercapai.
Berdasarkan data yang dimiliki, pada tahun 2022 ditangani 86 kejadian kebakaran, satu diantaranya di Kota Kediri. Penyebab kebakaran rata-rata akibat konseling maupun faktor kelalaian.
Untuk menjangkau kejadian kebakaran yang terjadi di wilayah barat Sungai Brantas atau di wilayah Kediri bagian Selatan, sejauh ini diakui Joko pihaknya mendapat bantuan dari unit pemadam Pemkot Kediri.
Armada mobil damkar yang ada secara detail disampaikan untuk di Pos Ngadiluwih memiliki kapasitas air 2500 liter, sedang untuk armada di Pos Pare dan Pos Grogol berkapasitas 5000 liter
Mobil damkar yang dimiliki Kabupaten Kediri, dua unit berkapasitas 5000 liter merupakan pengadaan tahun 2022. Mobil pemadam itu diakui merupakan pemberian Bupati Hanindhito Himawan Pramana untuk memperkuat armada yang sudah ada.
"Untuk yang armada baru pemberian Mas Dhito kita siagakan di Pos Pare satu unit dan satu unit di Pos Grogol," urainya.
Guna meminimalisir terjadinya kebakaran, lanjut Joko, pihaknya secara rutin melakukan kegiatan sosialisasi ke desa-desa. Kemudian, untuk fasilitas umum yang tidak dilengkapi dengan alat pemadam api ringan (APAR) maupun hidran air, hasil inventarisir langsung dilaporkan ke instansi terkait.
Mas Dhito sebelumnya berpesan supaya fasilitas umum di Kabupaten Kediri dilengkapi dengan APAR untuk penanganan awal ketika terjadi kebakaran. Selain itu, APAR dapat digunakan untuk menekan dampak kebakaran yang meluas.
KRONOLOGI Kebakaran di Purwoasri Kediri, Lansia Meninggal Dunia dengan Luka Bakar 100 Persen |
![]() |
---|
Area Sekolah SDN 2 Ngampel Kota Kediri Ambrol, Akibat Plengsengan Tergerus Arus Sungai |
![]() |
---|
Ada 17 Terpidana Mati di Jawa Timur Belum Dieksekusi, Ini Penjelasan Kejati Jatim |
![]() |
---|
Pameran Arca Situs Tondowongso Jadi Tanda Kembalinya 14 Peninggalan Bersejarah di Kediri |
![]() |
---|
OJK Kediri Perketat Langkah Pencegahan dan Penindakan Judi Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.