Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2023 Untuk Orang Terkasih, Cocok Dibagikan Via WhatsApp

Kumpulan ucapan Tahun Baru Imlek 2023 ini juga cocok dibagikan kepada orang terkasih seperti, pasangan, teman, serta kerabat kerja.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Canva.com
ILUSTRASI Perayaan Imlek dalam artikel Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2023 Untuk Orang Terkasih, Cocok Dibagikan Via WhatsApp 

"Kami pasang lampion sebagai simbol pencerahan. Ada sekitar 300-an lampion," ujarnya.

Rangkaian Imlek sudah dimulai sejak 15 Januari 2023. Umat melaksanakan kegiatan Sung Sien, yakni mengantarkan para dewa menuju khayangan untuk melaporkan apa yang telah dilakukan selama setahun di Bumi.

"Lalu dilanjutkan Hari Imlek pada 22 Januari 2023. Kami akan sembahyang bersama di sini, para umat datang. Hanya sembahyang saja. Pada tanggal 25 ada acara menjemput dewa yang dikirim ke langit tadi kembali ke Bumi," katanya.

Puncak perayaan Imlek direncanakan pada 5 Februari 2023. Sejumlah tokoh agama juga direncanakan datang pada hari itu. Pengurus klenteng akan menyiapkan 2.500 longtong Cap Go Meh.

"Jumlahnya separoh dari tahun-tahun sebelumnya. Sebelum pandemi, kami bisa menyediakan sampai 5.000 porsi," ungkapnya.

Rudy juga menjelaskan akan ada pertunjukan wayang Potehi dan Barongsai pada perayaan Imlek 2023. Pertunjukan Barongsai akan dimulai pukul 7.00. Sedangkan pertunjukan Potehi akan dimulai pada 26 Januari hingga 23 Maret 2023.

"Akan dua sesi pertunjukan yang dimulai pukul 16.00 hingga 20.30 WIB. Wayang Potehi akan ditunjukan setiap hari," katanya.

Dalang Wayang Potehi berasal dari Gudo, Kebupaten Jombang. Rudy mengungkapkan kalau penonton wayang Potehi saat ini tidak seramai dahulu kala.

Meskipun tidak banyak yang menonton, namun pertunjukan tetap dilaksanakan setiap harinya. Hal itu tetap dilakukan karena pertunjukan wayang Potehi bagian dari tradisi yang tak terpisahkan dari Imlek.

"Pertunjukan Wayang Potehi itu ditunjukan untuk para dewa. Pertunjukan yang tidak bisa dilepaskan dari Imlek. Generasi muda jarang yang melihat. Meskipun tidak ada orang, tetap dilakukan," papar lelaki yang memiliki nama Tionghoa Phan Soen Hie ini.

Diterangkan Rudy, Imlek bisa dirayakan oleh siapapun, terlebih khusus warga Tionghoa di manapun berada. Tidak ada batasan latar belakang agama karena Imlek sejatinya merupakan tradisi kebudayaan.

"Imlek adalah peralihan musim gugur ke semi. orang-orang Tionghoa memiliki tradisi itu. Tradisi menyambut musim semi. Bunga-bunga cerah, kami harapkan dapat harapan baru. Kami juga merayakan Imlek meski latar belakang agamanya beda," paparnya.

(Suryamalang.com/Beni Indo)

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved