Berita Arema Hari Ini

Nasib Arema FC Digoyang Pergerakan Arek Malang dan Penolakan Suporter Nasional, Benar Akan Bubar ?

Aksi Arek Malang menuntut Arema FC mundur dari kompetisi, sebelumnya para kelompok suporter di luar Malang yang melakukan penolakan pada tim Arema FC

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar H/ AremaFC.com
ILUSTRASI - Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia ( PT. AABBI), Tatang Dwi Arfianto dan poster dari aksi massa Arek Malang yang jadi segel Arema FC Store saat kericuhan pada Minggu (29/1/2023) 

Ujung-ujungnya Pemkab Bantul akhirnya mengeluarkan surat yang berisi pencabutan izin penggunaan stadion Sultan Agung bagi home base Arema FC.

Arema FC sempat mendapat penolakan dari Panser Biru, pendukung PSIS Semarang saatakan berhome base di stadion Jatidiri Semarang.

Penolakan oleh kelompok suporter itu didasarkan pada alasan rasa solidaritas pada korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang dinilai belum mendapatkan keadilan.

Pendukung PSIS Semarang, Surat pernyataan itu lalu diunggahdi akun instagram @panserbiru2001 pada hari Rabu (11/1/2023).

Mohon maaf kami Panser Biru kali ini menolak Arema FC untuk berhome base diSemarang. Suatu bentuk rasa solidaritas atas korban Kanjuruhan, apapun itu kami sesama suporter pasti mempunyai rasa yang sama saat teman2 Aremania belum mendapatkan keadilan.

“ Luka Mereka Luka Kita Juga “ demikian tulis mereka dalam caption unggahan.

Yang terakhir adalah adanya penolakan di Boyolali 

Ketua Pasoepati Boyolali (PasBoy) Wahyu Johantoro mengatakan, penolakan Arema FC ber-home base di Stadion Kebo Giro karena alasan kemanusiaan.

"Tragedi kemanusiaan di stadion Kanjuruhan, Malang, belum tuntas. Tragedi Kanjuruhan belum clear atau belum tuntas," jelasnya

Bentuk penolakan kelompok suporter di Semarang yang menolak Arema FC berhomebase di stadion Jatidiri Semarang
Bentuk penolakan kelompok suporter di Semarang yang menolak Arema FC berhomebase di stadion Jatidiri Semarang (KOLASE - Instagram @panserbiru2001/twitter @SukuKelabang)

Manajemen Arema FC Mempertimbangkan Bubarkan klub?

Manajemen Arema FC mengeluarkan pernyataan akan pertimbangkan menempuh keputusan bubar jika situasi memang dianggap tidak kondusif.

Pernyataan itu ditegaskan Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia ( PT. AABBI), Tatang Dwi Arfianto menyikapi kondisi di Malang saat ini.

Tatang mengatakan, bahwa Arema FC telah melakukan berbagai macam upaya pasca tragedi Kanjuruhan.

Mulai membuka crisis center untuk membantu penanganan korban. Memberikan layanan trauma healing.

Menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata.

Serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi.

"Jika memang upaya dan itikad Arema FC ini dianggap belum memenuhi keinginan banyak pihak, atau justru membuat tidak kondusif, kami manajemen akan mempertimbangkan agar klub Arema FC untuk dibubarkan," ucapnya, Senin (30/1/2023).

Tatang mengatakan, bahwa Arema FC sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan pasca Tragedi Kanjuruhan.

Arema FC juga terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal.

Maka dari itu, jajaran direksi dan manajemen Arema FC sudah berkumpul untuk membicarakan langkah berikutnya seperti apa terkait situasi yang terjadi dalam beberapa hari belakangan ini.

Termasuk untuk mempertimbangkan Arema FC bubar.

"Jika sebelumnya kami memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya. Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa tapi kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” tandasnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa yang dialami Arema FC atas insiden ini tetap tidak sebanding dengan rasa duka yang dialami Aremania saat peristiwa Kanjuruhan

Baca juga: Foto Kantor Arema FC Seusai Kerusuhan, Kaca dan CCTV Rusak, Massa yang Tidak Terlibat Dipulangkan

Seperti diberitakan sebelumnya, Kantor Arema FC dan Arema FC store rusak setelah terjadi kericuhan saat unjuk rasa dari massa Arek Malang pada Minggu (29/1/2023).

Massa Arek Malang melakukan unjuk rasa sebagai tindak lanjut dari aksi serupa yang sudah mereka lakukan dua pekan sebelumny yakni pada 15 Januari 2023.

Aksi massa Areka Malang mengklaim tuntutan mereka yang disampaikan sejak dua pekan lalu dan telah dikirimkan melalui email manajemen Arema FC  dan surat terbuka tidak direspon.

Aksi massa bermula saat melakukan aksi unjuk rasa dengan melakukan longmarch dari Taman Makam Pahkawan ke Kantor Arema FC.

Kericuhan pecah setelah aksi massa dari kelompok yang menamakan diri Arek Malang bergesekan dengan 'penjaga' kantor Arema FC.

Akibat kericuhan itu Kantor Arema FC dan Arema FC Store mengalami kerusakan.

Ada 6 orang yang disebutkan jadi korban.

Polisipun akhirnya mengamankan para peserta unjuk rasa yang diduga sebagai pelaku perusakan.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, bahwa pihaknya telah mengamankan sebanyak 107 orang terduga pelaku perusakan Kantor Arema FC.

"Sebanyak 107 orang diamankan, diduga ikut dalam aksi (aksi perusakan Kantor Arema FC)," ujarnya saat dikonfirmasi oleh , Minggu (29/1/2023).

 

 

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved