Berita Surabaya Hari Ini

Pengakuan Alphard Yales, Tersangka Pemukul Yunior di Kampus Politeknik Pelayaran Surabaya

Muhammad Rio Ferdinan Anwar, mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya, disimpulkan tewas dengan kondisi tidak wajar.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Yuli A
tony hermawan
KIRI: Jenazah Muhammad Rio Ferdinan Anwar, mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya. KANAN: M Yani, ayah korban, saat ditemui di halaman Mapolsek Gunung Anyar, Surabaya, Senin (6/2/2023). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Muhammad Rio Ferdinan Anwar, mahasiswa Politeknik Pelayaran Surabaya, disimpulkan tewas dengan kondisi tidak wajar.

Awalnya, dia diisukan meninggal dunia karena terpeleset di kamar mandi kampus, tapi kondisi jenazah terdapat banyak luka di bagian wajah dan dada. Belakangan terungkap, mahasiswa yang baru kuliah selama 5 bulan itu tewas karena dihajar oleh seniornya bernama Alphard Yales. 

Alphard Yales adalah senior satu tingkat Rio. Ia mahasiswa yang masih semester 1. Asalnya dari Banyu Urip Sawahan, Surabaya.

Kini Alphard Yales menyandang status tersangka. Ia disinyalir kuat memukuli korban hingga tewas di dalam kamar mandi kampus. Dugaan kekerasan itu terekam kamera CCTV.

Rekaman CCTV itu memperlihatkan semula korban berjalan pelan sendirian dengan mengenakan seragam warna loreng biru masuk kamar mandi.

Kemudian, salah seorang mahasiswa terlihat lari keluar kamar mandi. Selanjutnya, ada tiga orang bercakap-cakap dengan posisi tubuh saling bertatapan, seperti sedang mendiskusikan suatu hal.

Tak lama setelah itu, ada seorang mahasiswa lari masuk kamar mandi dengan menenteng seragam warna hitam.

Kejanggalan Roni mengalami kekerasan di dalam kamar makin kentara. Sebab, selang beberapa menit, Roni keluar dari kamar mandi dengan kondisi dibopong 4 orang.

Seragam yang dikenakan Roni semula warna loreng biru berubah menjadi warna hitam.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana menceritakan, kronologi korban saat itu sebelum dihajar duduk di ruang makan mahasiswa.

Lalu, ada sejumlah orang senior kampus memerintahkan korban masuk ke dalam toilet. Nah, peran tersangka memukul dua kali perut korban.

"Hal itu yang mengakibatkan korban terjatuh dan meninggal dunia," ujar Mirzal.

Akan tetapi, belum terungkap siapa yang membuat wajah dan dada Roni lebam.  Lalu sosok yang membuat gigi Roni hampir lepas. Belum jelas pula siapakah yang mengganti baju seragam Roni.

Mohammad Yani, ayah almarhum Roni, mengatakan sempat bertemu Alphard Yales di Polrestabes Surabaya.

Alphard Yales saat itu merengek meminta maaf kepada Yani. Alphard Yales kemudian mengaku menganiaya Roni atas perintah Gading. 

"Saya dapat info, penyidik segera melakukan gelar perkara. Dari situ, Insya Allah tersangka bisa bertambah," pungkasnya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved