Kemiskinan Ekstrem dan Stunting Merajalela di Kota Wisata Batu

SURYAMALANG.COM, BATU - Kota Batu yang moncer sebagai kota wisata alam maupun buatan dan pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, ternyata memiliki penduduk kategori kemiskinan ekstrem dan stunting.

Hal itu disampaikan oleh Penjabat Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.

Menurut Aries, dengan melihat potensi yang dimiliki Kota Batu terutama sebagai daerah pertanian, tentunya ada sisi yang belum tersentuh oleh Pemerintah Daerah sehingga muncul permasalahan kemiskinan ekstrem dan stunting.

"Tantangan besar kami adalah kemiskinan ekstrem. Kota Batu yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat luar biasa namun ternyata masih ada masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem. Yang kedua masalah stunting, apa yang tidak bisa di dapat dari kota Batu, sayur, buah, semua ada," kata Aries Paewai, Jumat (10/2/2023).

"Kota Batu juga memiliki 24 wilayah, 19 desa, dan 5 kelurahan, serta semua bisa dijangkau. Saya rasa ada sisi yang belum digarap. Sisi yang belum tersentuh," tambahnya.

Untuk itu Aries mengajak seluruh kepala OPD untuk menghilangkan ego sektoral jika memang ingin menyelesaikan permasalahan tersebut. Aries mengajak para stafnya di pemerintahan untuk berkolaborasi dan melepaskan ego sektoral.

"Dengan begitu maka penyelesaian masalah dapat dilaksanakan dengan lebih cepat," ujarnya.

Aries juga mengingatkan jika sesuai rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah 2024 ada tiga tujuan yang ingin dicapai pemerintah dalam pembangunan daerah tahun 2024, yaitu inovasi, daya saing SDM dan pertumbuhan ekonomi.