Berita Malang Hari Ini

Perjuangan Driver Ojol di Malang Terpaksa Ajak Putrinya yang Derita Kanker Mata Bekerja, Demi Anak

Mujiono,driver Gojek di Malang mengajak anaknya Mujita Apriliana Fitri (6) yang menderita kanker mata bekerja, ikut berkeliling, demi kesembuhan

Penulis: Purwanto | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Mujiono mengajak anaknya Mujita Apriliana Fitri (6) yang menderita kangker mata saat bekerja sebagai driver ojek online di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (13/2/2023). Mujiono terpaksa mengajak anaknya Mujita Apriliana Fitri saat bekerja karena tidak ada yang mengasuh sang putri setelah ia berpisah dengan istrinya. 

SURYAMALANG.COM , MALANG - Mujiono, warga Kota Malang, terpaksa harus mengajak serta putri semata wayangnya yang tengah sakit kanker mata bekerja sebagai driver ojek online (Ojol) setiap hari.

Mujiono yang bekerja sebagai driver Gojek mau tidak mau mengajak anaknya Mujita Apriliana Fitri (6) yang menderita kanker mata berkeliling mengantar pengguna jasanya karena mereka hanya hidup berdua di Kota Malang.

Bapak muda itu harus menjaga semangatnya menjalani rutinitas harian sendiri bersama sang putri demi berusaha agar anak satu-satunya itu bisa sembuh.

Tak ada kata lain di kepala dan hati Mujiono sebagai seorang bapak untuk semua perjuangan yang dijalaninya saat ini, selain demi kesembuhan anaknya yang masih berusia 6 tahun itu.

Mujiono tidak memiliki harapan yang muluk-muluk, dia rela bekerja keras dan mencoba mencukupi kebutuhan hidup dan biaya selama proses pengobatan sembari merawat sang buah hati seorang diri .

"Harapan saya cuma Mujita bisa Sembuh," ujar Mujiono saat ditanya harapannya.

 

Ditemui SURYAMALANG.COM,  Senin (13/2/2023), Mujiono tampak mengajak putrinya ke tempat mangkal para driver Gojek di salah satu sudut kota Malang.

Tak terlihat gurat lelah di wajah Mujiono yang baru menjemput putrinya pulang sekolah dan merawatnya untuk berganti pakaian sebelum diajak bekerja.

Di sisi lain, Mujita Apriliana Fitri, putri Mujiono juga tampak ceria menemani sang ayah bekerja dengan berdiri di bagian depan sadel motor matik sumber penghasilan Mujiono.

Mujita yang sudah dua tahun belakangan divonis mendertita kanker mata tak kehilangan sikapnya sebagai sebagai bocah begitu turun dari motor sang ayah.

Terlihat ia mengenakan kaca mata bening dan di balik kaca mata itu, bagian matanya sebelah kanan nampak tertutup kain kasa, semacam  pembalut luka.

Mujita mengenakan topi. Bocah perempuan itu gundul karena dampak proses kemoterapi yang tengah dijalaninya.

Tapi dengan kondisnya demikian tawa ceria Mujita masih terlihat dan terdengar riang ketika menyapa dan digoda oleh rekan-rekan ayahnya di tempat mangkal para driver Gojek.

Mujiono dan putrinya, Mujita Apriliana Fitri (6) saling memberi semangat dengan bercanda bersama sembari menunggu orderan Gojek masuk. Driver Gojek di Kota Malang itu terpaksa mengajak anaknya yang menderita kanker mata ikut bekerja sehari-hari karena mereka hanya hidup berdua setelah Mujiono berpisah dengan istrinya.
Mujiono dan putrinya, Mujita Apriliana Fitri (6) saling memberi semangat dengan bercanda bersama sembari menunggu orderan Gojek masuk. Driver Gojek di Kota Malang itu terpaksa mengajak anaknya yang menderita kanker mata ikut bekerja sehari-hari karena mereka hanya hidup berdua setelah Mujiono berpisah dengan istrinya. (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Mujiono mengisahkan, sehari-hari ia menjalani pekerjaan sebagai driver ojol sembari merawat dan menemani anaknya seorang diri.

Warga Kedungkandang Kota Malang itu tiap pagi biasa mengantar sekolah putrinya sekitar pukul 7.30 ke sekolah, lalu setelah itu ia bekerja mencari penumpang ojek online.

"Sehabis ngantar sekolah biasanya kalau beruntung masih bisa dapat satu penumpang lalu jemput anak pulang sekolah sekitar jam 10. Nanti setelah jemput anak, pulang dulu ganti pakaian, lalu anak ikut saya kerja," papar Mujiono.

Biasanya Ia akan bekerja mengantar penumpang atau pesanan beli antar barang atau makanan bersama putrinya hanya sampai sore hari.

"Tergantung cuaca, tergantung kondisi cuaca juga. Kalau Mujita ngantuk ya kami pulang. Rata-rata sampai sore jam 16 an," kisah Mujiono.

Mujiono terpaksa mengajak putrinya ikut berkerja saat ngojek tak leps dari keluhan putrinya yang sebelumnya sempat coba dititipkan pada saudaranya.

"Pernah saya coba titipkan, pernah saya titipkan ke saudara juga dulu, tapi Mujita yang tidak mau, tidak kerasan. Dia takut karena kepalanya sering dipukul saudara sepupunya, karena dia kan gundul. Ya sudah saya ajak saja dia ikut kerja," 

Saat berkerja bersama sang putri, iamengaku tak mengalami kendala.

Kebanyakan para penumpang pengguna jasnya akan bertanya kenapa anaknya diajak ? , Mujionopun akan menjelasakan kondisinya dan penumpangnya biasanya memaklumi.

Mujiono berpisah dengan sang istri, semenjak putrinya divonis menderita kanker mata.

"Sudah dua tahun ini kami hidup hanya berdua, dua tahun anak saya sakit. Dia (istri) tidak mau merawat anak yang sakit," ungkapnya.

Putrinya, Mujita divonis mengalami kanker mata saat diperiksakan ke rumah sakit.

"Awalnya mungkin sakit mata kena debu terus diucek-ucek, terus infeksi. Waktu diperiksakan ke dokter katanya sudah tumor, retino plastoma, kanker mata," ujar Mujiono mengisahkan kondisi sakit putrinya.

Karena kondisi kanker mata yang diderita, Mujita harus menjalani proses kemoterapi dulu sebelum nantinya akan diakukan operasi.

Driver Gojek di Kota Malang, Mujiono terpaksa mengajak anaknya yang menderita kanker mata, Mujita Apriliana Fitri (6) ikut bekerja sehari-hari. Mujiono berjuang mendapatkan penghasilan sambil tetap bisa menemani dan merawat sang anak semata wayang setelah berpisah dengan istrinya
Driver Gojek di Kota Malang, Mujiono terpaksa mengajak anaknya yang menderita kanker mata, Mujita Apriliana Fitri (6) ikut bekerja sehari-hari. Mujiono berjuang mendapatkan penghasilan sambil tetap bisa menemani dan merawat sang anak semata wayang setelah berpisah dengan istrinya (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Sudah selama dua tahun ini Mujiono berusaha dan sabar menjalankan protokol yang ditetapkan tim dokter RS Saiful Anwar demi kesembuhan Mujita.

Ia rutin menemani sang putri menjalani proses kemoterapi tiga minggu sekali.

Sebagai orangtua tunggal bagi sang putri yang tengah sakit kanker, Mujiono tak mengeluh meski pendapatannya sebagai driver ojol minimalis.

Banyaknya operator ojek online baru yang bermunculan dan banyaknya driver Ojol saat ini, belum lagi kondisi perekonomian yang melemah, membuat pendapatan Mujiono menipis.

Dia mengaku pendapatan hariannya saat ini sebagai driver Ojol kurang dari Rp 50 ribu.

Tapi Mujiono meyakini rezeki tidak akan lari. Ia akan berusaha menekuni pekerjaannya sebagai driver Gojek saat ini sembari berusaha semaksimal mungkin mendampingi dan menyenangkan putrinya, Mujita sepanjang hari.

"Tidak apa-apa, Kami berdua harus tetap semangat. Semoga dapat rejeki di jalan untuk biaya sekolah dan biaya kontrol di Rumah Sakit tiga minggu sekali, biasnaya di rumah sakit 3 hari sampai 4 hari," papar Mujiono.

 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved