Berita Malang Hari Ini
Orang-orang yang Mengeluh karena Proyek Perbaikan Jalan dan Jembatan di Kota Malang
Pembangunan jalan dan jembatan di Jl Simpang LA Sucipto, Kelurahan Pandanwangi, Kota Malang berdampak pada usaha seorang warga sekitar.
Penulis: Benni Indo | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pembangunan jalan dan jembatan di Jl Simpang LA Sucipto, Kelurahan Pandanwangi, Kota Malang berdampak pada usaha seorang warga sekitar. Juju, warga yang mengontrak rumah sejak tiga tahun lalu adalah salah satu yang terdampak secara ekonomis.
Pendapatannya dari jualan buah-buahan dan bensin turun drastis. Biasanya, dalam kondisi normal, omzet yang didapat antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Kini, omzet yang ia terima hanya Rp 20 ribu per hari.
Pembangunan itu dimaksudkan untuk mengatasi persoalan banjir yang selalu terjadi setiap kali hujan turun.
Proyek pembangunan tersebut dimulai pada 8 Februari 2023. Di hari pertama pembangunan, Juju mendapatkan omzet Rp 120 ribu. Pada hari kedua, pendapatannya turun menjadi Rp 60 ribu, di hari keempat pendapatannya turun menjadi Rp 40 ribu.
"Minggu kemarin malah tidak ada pendapatan sama sekali. Hari ini hanya Rp 20 ribu. Jadi turun terus," keluhnya, Senin (13/2/2023).
Ditemui di kediamannya, buah-buahan yang biasanya ia jual sudah tidak tertata rapi. Buah pisang menggantung di lapaknya. Warungnya tidak terlihat jelas apakah buka atau tidak.
Upaya untuk mendapatkan stabilitas penghasilan juga sudah diupayakannya dengan cara berjualan online. Hanya saja, pendapatannya tidak sebaik seperti saat jualan biasa.
Juju mengatakan bahwa adiknya yang jualan nasi goreng juga ikut terdampak. Nasi goreng yang omzetnya antara Rp 200 ribu per hari, kini lebih rendah dari nilai tersebut. Pasalnya, tidak banyak orang yang lalu lalang.
Juju mengaku tidak pernah mendapatkan pemberitahuan lebih dahulu tentang rencana pembangunan jalan sekaligus jembatan tersebut. Ia menyatakan, seharusnya pemerintah memberi tahu terlebih dahulu agar ia bisa menyiapkan diri untuk mencari tempat berdagang baru.
"Yang kami keluhkan tidak sekadar dampaknya, kami juga mengeluhkan kenapa tidak ada pemberitahuan di awal? Seandainya ada pemberitahuan, kami bisa siapkan. Ini tiba-tiba Rabu itu pekerja datang, lalu bongkar," ujar Juju.
Juju menginginkan kompensasi dari pemerintah. Selain itu, ia juga berharap kalau pengerjaan proyek tersebut bisa segera diselesaikan. Ia tidak ingin proyek tersebut molor dikerjakan. Pasalnya, baru seminggu saja berjalan, pendapatannya sudah turun drastis.
Lurah Pandanwangi, Fuazan Indra Saputra meminta agar warga yang terdampak secara ekonomis legowo. Menurutnya, setiap ada pembangunan selalu ada orang yang terdampak. Hal itu dianggap wajar oleh Fauzan.
"Ya karena itu untuk kepentingan orang banyak, ya wajar ada dampaknya karena memang ditutup. Sementara legowo dulu karena itu bagian dari pembangunan," ungkapnya.
Ia juga mengatakan tidak umum kalau ada warga minta kompensasi atas dampak pembangunan jalan yang diperbaiki. Fauzan mengatakan, proyek tersebut miliki Dinas PUPR-KP. Kelurahan hanya menjadi tempat penyelenggaraan pembangunan. Pembangunan jalan dan jembatan itu untuk mengatasi banjir yang selalu terjadi. Pembangunan itu juga berasal dari usulan warga, utamanya.
"Intinya, bangun jalan tidak asal bangun. Ada permintaan dari masyarakat karena itu daerah banjir. Pemerintah lakukan pengerukan sedimentasi," ujarnya.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.