Berita Malang Hari Ini

FAKTA SIDANG TRAGEDI KANJURUHAN, Brimob Selalu Bawa GAM Saat Jaga Laga Arema FC

Brimob selalu membawa gas air mata (GAM) saat menjaga pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Zainuddin
tony hermawan
Pengamanan sidang tragedi Kanjuruhan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (16/2/2023). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Brimob selalu membawa gas air mata (GAM) saat menjaga pertandingan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Termasuk saat tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sebanyak 135 orang.

Terdakwa Kompol Wahyu Setyo Pranoto mengatakan pengamanan laga Arema FC vs Persebaya tersebut melibatkan 300 Brimob.

Saat itu personel Brimob tidak dilarang membawa gas air mata. Kapolres Malang hanya menekankan larangan Brimob membawa senjata api (senpi).

Menurutnya, pola pengamanan laga-laga sebelumnya juga seperti itu.

"Saya berpatokan pada panduan bantuan pasukan. Enam kali pertandingan sebelumnya, saya selalu tahu Brimob membawa gas air mata," kata Wahyu dalam sidang di PN Surabaya, Kamis (16/2/2023).

Saat itu pengamanan pertandingan dibagi menjadi empat ring.

Ring pertama, polisi siaga di shutlle ban. Ring kedua siaga di pintu. Ring ketiga siaga di area parkir, dan ring keempat siaga di rute yang dilewati pemain.

"Personel Brimob diberi mandat untuk jaga di ring 1 dan ring 2," terangnya.

Tiga polisi menjadi terdakwa dalam kasus tragedi Kanjuruhan.

Selain Wahyu, dua polisi lain adalah AKP Hasdarmawan, dan AKP Bambang Sidik Achmadi.

Kompol Wahyu Setyo Pranoto, AKP Hasdarmawan, dan AKP Bambang Sidik Achmadi sempat mengubah keterangan BAP dalam persidangan di PN Surabaya beberapa waktu lalu.

Kecapekan menjadi alasan tiga polisi tersebut mengubah keterangan dalam Berkas Acara Pemeriksaan (BAP).

Wahyu mengatakan dia bersama terdakwa lain sempat kecapekan ketika menjalani pemeriksaan di Polda Jatim.

Makanya terdakwa menjawab pertanyaan dalam kondisi fikiran kurang fokus.

"Saya dan pejabat utama lain diperiksa sejak 1 Oktober. Saat diperiksa tanggal 4 Oktober, kondisi kami sangat kecapekan. Jawabannya, mungkin ada yang benar, dan mungkin ada jawaban yang saat saya sedang tidak fokus," terang Wahyu.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved