Kenakalan Mario Dandy Saat SMP Dibongkar Penjaga Kantin: Asal Ngambil, Seminggu Habis Rp 150 Ribu

Kenakalan Mario Dandy saat SMP dibongkar oleh penjaga kantin SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Suka asal ngambil jajan di kantin dan juga ngutang. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
Kolase Instagram dan Tribun Jogja
Kenakalan Mario Dandy Saat SMP Dibongkar Penjaga Kantin: Asal Ngambil, Seminggu Habis Rp 150 Ribu 

SURYAMALANG.COM - Kenakalan Mario Dandy saat SMP dibongkar oleh penjaga kantin SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Tak banyak yang tahu, ternyata dulu saat masih SMP Mario Dandy asal ngambil jajan di kantin dan juga ngutang

Bahkan, sang penjaga kantun harus mengejar-ngejar Mario Dandy agar mau bayar. 

Dulu, Mario Dandy bisa menghabiskan sekitar Rp 150 ribu untuk jajan di kantin selama seminggu.

Sumijah (55), penjaga kantin SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, mempunyai kenangan tersendiri terhadap Mario Dandy Satriyo.

Mario Dandy adalah anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo. Mario jadi tersangka kasus penganiayaan.

Selama menempuh pendidikan di sekolah tersebut, Mario Dandy Satriyo dikenal dengan anak yang hiperaktif dan kerap menghabiskan waktu di kantin sekolah.

Sumijah (55), penjual jajanan atau salah satu ibu kantin di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta sedang menyajikan dagangan di tempat usahanya, Senin (27/2/2023).
Sumijah (55), penjual jajanan atau salah satu ibu kantin di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta sedang menyajikan dagangan di tempat usahanya, Senin (27/2/2023). (TRIBUNJOGJA.COM/Neti Istimewa Rukmana)

Sumijah mengatakan Mario Dandy Satriyo kerap utang di tempatnya.

"Dia itu anak hiperaktif selalu bawa bola suka main ke sana-sini. Terus kalau jajan langsung ambil asal tapi nggak langsung bayar," kata orang yang merupakan warga Berbah, Kabupaten Sleman di tempat usahanya, Senin (27/2/2023).

Disampaikannya, Mario Dandy Satriyo kerap jajan seperti anak-anak kecil pada umumnya.

"Kalau mas Dandy asal ambil. Kadang ambil bengbeng, ambil roti," ucap Sumijah.

Setelah mengambil jajan, ternyata tidak langsung dibayar oleh Mario Dandy Satriyo.

Hal itu pun menjadi kenangan yang membekas bagi Sumijah.

"(Kalau untuk pembayaran) saya harus ngejar-ngejar. Kalau dia bawa uang saya minta," imbuhnya.

 "Iya lama (bayar utangnya). Kadang anaknya enggak keluar kelas. Kalau ditagih, jawabnya aku enggak bawa uang. Waktu dia dianterin supirnya terus saya bilang lah gini lah gene koe ndue asisten (lah itu kamu punya asisten). Terus dia bilang asisten saya nggak bawa uang " jelas Sumijah.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved