Pendamping Anak Bermasalah Justru Oleskan Balsam ke Mata, Juga Ancam Pukul dan Setrum

Sulkhan Alif Fauzi mengatakan, pihaknya juga telah meminta pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan mendalam dan menyeluruh terhadap dugaan kekerasan fisik pada anak di shelter tersebut. 

Ia juga memohon adanya tindakan tegas dan serius, secara hukum maupun administratif, atas tindakan oknum pendamping shelter yang terbukti melakukan kekerasan teradap ABH. 

"Ini merupakan bentuk pelanggaran terhadap UU Perlindungan Anak. Insiden ini juga mencederai status kota Surabaya sebagai kota layak anak," tuturnya. 

Bahkan, pihak SCCC juga telah meminta bantuan kepada Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim, untuk memberikan advokasi terhadap temuan tersebut. 

Dan hari ini, pihaknya telah memasukkan berkas pengajuan permohonan pendampingan pengusutan perkara tersebut ke pihak LPA Jatim. 

"Besok saya update lagi terkait tindak lanjut dari LPA untuk pengaduan dari teman-teman SCCC. Tadi yang dilaporkan 1, tapi nanti akan didalami lagi," ujar anggota Divisi Advokasi LPA Jatim, Tis'at Afriandi, saat dikonfirmasi TribunJatim.com

Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Wardi Waluyo mengaku, pihaknya
belum mendapati adanya berkas perkara atas LP tersebut di meja kerja unitnya. 

"Belum ada LP di kami terkait itu," ujar AKP Wardi Waluyo saat dikonfirmasi TribunJatim.com

Bahkan, TribunJatim.com, berusaha menghubungi melalui sambungan telepon seluler dan pesan singkat, kepada Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya, Nanik Sukristina. Namun, belum direspon.