Tips Kesehatan

Saran Menu Sahur dan Berbuka dari Dokter Amir Fahad Bagi Ibu Hamil yang Berpuasa Ramadan

Dokter Amir Fahad SpOG mengatakan, ibu hamil memang diberi keringanan untuk tidak berpuasa namun bukan berarti dilarang untuk berpuasa. 

Penulis: sulvi sofiana | Editor: Yuli A
Pregnancy Baby
Ilustrasi hamil 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan janinnya. 

Salah satu cara memenuhi nutrisi yaitu dengan makanan bergizi, lalu bagaimana saat wanita muslim hamil di bulan ramadan? apakah diperkenankan untuk berpuasa?

Dokter Amir Fahad SpOG mengatakan, ibu hamil memang diberi keringanan untuk tidak berpuasa namun bukan berarti dilarang untuk berpuasa. 


“Ibu hamil bukan berarti tidak boleh berpuasa tapi memberi keringanan jika dirasa saat berpuasa akan memberatkan kehamilan yang akan berdampak pada janin,” katanya.


Alumnus Program Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) tersebut memaparkan bahwa berpuasa pada dasarnya hanya memindahkan jam makan. 


Biasanya jika tidak berpuasa pola makan akan terbagi menjadi makan pagi, siang, dan malam.


“Pada dasarnya puasanya hanya memindahkan jam makan, basicly semua orang boleh berpuasa. Porsi makan tetap, jumlah tetap, hanya jam saja yang digeser,” paparnya.


Ibu Hamil Berpuasa


dr Amir menerangkan bahwa ibu hamil tetap diperbolehkan berpuasa asalkan kebutuhan nutrisi dan asupan yang masuk ke dalam tubuh tercukupi dengan baik. 


Seperti yang diketahui bahwa ibu hamil membutuhkan asupan nutrisi lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.


“Kalau misal supply and demand jumlahnya tercukupi tidak ada masalah ibu hamil berpuasa,” terang praktisi RS Ubaya dan RS Hermina tersebut.


Hal yang perlu menjadi perhatian adalah saat ibu hamil memiliki penyakit penyerta seperti diabetes kehamilan, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan lainnya. 


“Asalkan ibu hamil bebas dari penyakit penyerta silakan boleh berpuasa,” ucap dr Amir.


Waspada Dehidrasi


Risiko dehidrasi dapat terjadi kepada orang yang berpuasa, termasuk ibu hamil. Normalnya, manusia dalam 24 jam membutuhkan asupan cairan sebanyak dua liter. 


Jika dikonversi dalam takaran gelas menjadi delapan gelas setiap hari.


“Kalau puasa bisa saja dehidrasi jadi saat berpuasa asupan cairan harus tetap terpenuhi. Dua liter tidak harus habis dalam sekali minum, bisa diatur saat berbuka, setelah tarawih, mau tidur, dan saat sahur,” jelasnya.


Meski demikian, ada tanda-tanda dehidrasi yang harus diwaspadai oleh ibu hamil


Tanda tersebut seperti rasa haus yang berlebihan dan produksi urin yang berkurang dengan ditandai perubahan warna menjadi lebih pekat.


“Kalau terjadi gejala seperti ini boleh puasa dibatalkan karena khawatir dehidrasi. Apalagi kalau ditambah gejala pusing berlebih dan pandangan berkunang seperti mau pingsan maka puasanya tidak boleh dipaksakan,” ungkapnya.


Olahraga


Mengenai aktivitas fisik dan olahraga, tidak ada pantangan bagi ibu hamil yang berpuasa. 


Hanya saja, disarankan untuk mengurangi tempo olahraga.


“Boleh ikut senam hamil, yoga, asal terawasi dokter kandungan atau pelatih yang tersertifikasi dengan baik. Bisa juga jalan-jalan pagi bersama suami bukan hanya sehat tapi juga meningkatkan bonding dengan suami,” tutur dr Amir.


Menu Sahur dan Berbuka


Menurut dr Amir tidak ada makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil saat sahur atau berbuka. 


Ia menegaskan yang terpenting adalah antara kebutuhan dan asupan nutrisi dapat dipenuhi dengan baik.


“Karbo berlebihan saat berbuka puasa tidak disarankan, cukup berbuka dengan camilan yang manis semisal kurma dan kue-kue kecil. Beri jeda salat maghrib, baru kemudian makan malam tentu dengan porsi yang tidak banyak,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved