Berita Malang Hari Ini
Keberlanjutan Program Sangat Penting untuk Kota Malang
Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Abdurrochman mengatakan sudah banyak hal dilakukan Pemerintah Kota Malang sebagai upaya menyejahterakan masyarakatnya
Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM |MALANG – Pembangunan Kota Malang harus tetap berkelanjutan dan diprioritaskan untuk kepentingan masyarakat. Siapapun pemimpinnya nanti, program-program yang telah terlaksana dan perlu penyempurnaan sebaiknya tetap dituntaskan. Saran itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Abdurrochman, Jumat (31/3/2023).
Abdurrochman berpendapat, sudah banyak hal dilakukan Pemerintah Kota Malang sebagai upaya menyejahterakan masyarakatnya, oleh sebab itu, program-program yang telah dicanangkan itu jangan sampai terputus. Di usianya yang menginjak ke-109, tantangan bagi Kota Malang tidaklah mudah. Maka dari itu, perlu kerja-kerja berkesinambungan untuk menyelesaikan dinamika persoalan sosial yang ada.
“Siapapun nanti pemimpinnya, harus melanjutkan program yang telah disusun. Jika ada yang kurang sempurna, disempurnakan,” ungkapnya.
Menurut Abdurrochman, pergantian kepemimpinan adalah hal yang lumrah. Di alam demokrasi, pergantian kepemimpinan dituntut untuk bisa meningkatkan kinerja pemerintahan. Ia mengingatkan, bahwa kinerja pemerintahan memiliki tujuan menyejahterakan masyarakat.
“Jadi apapun programnya, tujuannya agar kesejahteraan masyarakat hadir,” tegasnya.
Abdurrochman mencontohkan upaya penanganan banjir di Kota Malang. Katanya, pemerintahan saat ini sudah memiliki rencana jangka panjang untuk menangani penanganan banjir. Maka ketika pergantian pemimpin nanti, program yang telah dirancang tersebut bisa dilanjutkan oleh siapapun pemimpinnya.
“Di usia yang ke-109, Kota Malang harus lebih bisa meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Penanganan banjir ini bagian dari pelayanan agar kediaman warga tidak terendam banjir. Rencana penanganan sudah dilakukan, dan harus dikerjakan. Kami sudah melakukan berbagai macam rapat untuk membahas dan mencari solusi banjir ini,” ujarnya.
Di sisi lain, Abdurrochman juga mengingatkan perlunya menjaga stabilitas kesenjangan sosial. Pemerintah Kota Malang dituntut bisa mengurangi jarak kesenjangan agar kenyamanan di kota terwujud.
Abdurrochman berpendapat, ketimpangan sosial berpotensi memunculkan kejahatan. Kejahatan ini akan membuat Kota Malang tidak aman dan nyaman sehingga wisatawan enggan datang. Padahal, pemerintah telah berupaya menyulap kota menjadi tujuan wisata, salah satunya mempercantik penampilan kawasan Kayutangan.
“Kesenjangan sosial harus diatasi, kalau tidak seimbang, akan muncul potensi kejahatan sehingga Kota Malang tidak nyaman. Pemerintah sudah membangun kawasan heritage Kayutangan, itu akan menjadi tujuan wisata. Orang datang ke sana juga ingin merasa aman. Dengan kondisi yang aman dan nyaman, wisatawan banyak datang dan PAD juga pasti berdampak,” paparnya.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyatakan bahwa pemerintah tengah mengupayakan memperpendek kesenjangan di tengah masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk menghapus kesenjangan tersebut, salah satu yang paling digalakan adalah mendorong terciptanya ekonomi kreatif untuk 17 sektor. Kehadiran MCC menjadi bukti upaya mendorong terciptanya ekonomi kreatif tersebut.
“Kawasan Kayutangan menjadi satu dari 75 daerah desa wisata di Indonesia yang mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Dari 75 daerah itu, hanya dua saja yang basisnya kota. Maka ini perlu dikembangkan lebih baik,” paparnya.
Sutiaji juga menegaskan bahwa capaian kerja di bawah kepemimpinannya saat ini tidak terlepas dari kepemimpinan sebelumnya. Ia selalu mengatakan agar pemimpin berikutnya bisa melanjutkan program-program yang telah dicanangkan oleh pemimpin sebelumnya. Sutiaji mengingatkan bahwa kesuksesan pemimpin saat ini bukan karena dirinya sendiri, melainkan ada sangkut pautnya dengan kepemimpinan sebelumnya.
"Kita bisa menyebut satu karena ada dua. Jadi, siapapun yang memimpin, harus berkelanjutan. Apa yang telah ditanam oleh sebelumnya, bisa dilanjutkan. Ketika ganti pemimpin, biasanya ganti baju, padahal kepemimpinan saat ini adalah karena kepemimpinan yang sebelumnya. Kadang kita merasa lebih hebat sehingga melupakan pemimpin sebelumnya. Jangan pernah merasa hebat, karena kehebatan sekarang karena pemimpin sebelumnya," tegasnya. (Benni Indo/ADV HUT)
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|