Marak Kasus Bullying, Polres Malang Sosialisasikan Kenakalan Remaja pada Tokoh Agama

SURYAMALANG.COM|MALANG - Semakin maraknya kenakalan remaja, Polres Malang melakukan sosialisasi kemananan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dengan tokoh agama dan alim ulama hingga pengasuh Pondok Pesantren di Kabupaten Malang. 

Sosialisasi ini digelar di kediaman Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang, Hamim Kholili, Kamis (6/4/2023).

Beberapa sosialisasi kenakalan remaja disampaikan dalam kesempatan ini. Mulai dari kasus perundungan, penyalahagunaan narkoba, tawuran, hingga perang sarung yang baru-baru ini terjadi.

"Ada beberapa fenomena terkait dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja ini sekarang semakin meluas dengan situasi perkembangan jaman saat ini," ujar Kasat Binmas Polres Malang, AKP Indra Subekti.

Ia menjelaskan pelaku kenakalan remaja didominasi oleh anak-anak dengan usia belasan tahun. 

Termasuk, bullying atau perundungan. Menurut Indra, perundungan terdapat beberapa jenia. 

Di antaranya ada perundungan verbal. Yakni perundungan yang sifatnya sering dilakukan bahkan para pelaku tidak sadar melakukannya.

Kedua perundungan sosial. Jenis perundungan ini tidak kalah penting dampaknya sangat berat bagi korban.

Karena perundungan secara sosial dilakukan oleh beberapa anak. Sehingga akan mengakibatkan korban menjauh atau tidak bergaul dengan masyarakat. 

"Karena mereka terintimidasi oleh kawannya sendiri," jelasnya. 

Selanjutnya ada perundungan secara fisik. Dijelaskan Indra, jenis ini pelaku akan melakukan kontak fisik atau memukul.

Berikutnya ada perundungan di medsos atau siber."Ini kejadian banyak ditemukan di medsos. Contohnya terkait dengann netizen atau krirtikan pedas. Tanpa kita sadari membuat orang tersakiti," ungkapnya.

"Di sini lah kita dalam bermedsos harus bijak memilah. Ini yang perlu kita sikapi kecerdasan dalam medsos. Karena kejadian ini akan merugikan diri sendiri," lanjutnya.

Indra memaparkan dampak dari bullying dapat mempengaruhi gangguan fisik dan paikis. 

"Ini yang sering terjadi bahkan mereka merasa minder atau menyendiri. Untuk remaja yang tadinya semangat berprestasi, nanti akan melorot prestasinya," serunya.

"Bahkan kehilangan rasa percaya diri untuk bersosialisasi dengan masyarakat hingga berpikiran untuk melakukan bunuh diri," tandasnya.

Selanjutnya gangguan kamtibmas yang saat ini sedang diperangi oleh Polres Malang adalah narkoba.

Menurutnya, semakin hari kasus narkoba di Kabupaten Malang semakin meningkat.

"Ini yang perlu kita sama-sama memberentas narkoba ini. Tanpa dukungan instansi yang lain, orang tua, agama dan masyarakat tidak mungkin keamanan di Indonesia ini tidak akan berhasil," paparnya. 

Kemudian yang menjadi sorotan baru-baru ini tertutama pada bulan ramadan, yakni adanya perang sarung.

Polres Malang telah menindaklanjuti terkait perang sarung yang terjadi di Kecamatan Dampit dan Pakis. 

Selanjutnya ada balap liar yang mengganggu masyarakat. Pasalnya banyak warga di Kabupaten Malang mengeluh terkait aksi ini. 

Untuk mengatasi beberapa kenakalan remaja, selain melakukan pencegahan dari Polres Malang, Indra meminta kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak terkait untuk turut membantu. 

"Allhamdulillah kami dari Polres Malang dan instansi sudah melaksanakan atensi masyarakat. Namun itu belum cukup efektif. Yang efektif saya mohon bantuan tokoh agama, pihak sekolah atau madrasah, masyarakat, saudara-saudara, dan tetangga," jelasnya.(isn)