Berita Tulungagung Hari Ini

Tanda Khusus untuk Calon Jamaah Haji Risiko Tinggi Asal Tulungagung

Satu calon jamaah haji karena baru sekali vaksinasi Covid-19 dosis 1, padahal pemerintah Saudi Arabia mensyaratkan sekurangnya dua dosis.

Penulis: David Yohanes | Editor: Yuli A
david yohanes
Kartu Kesehatan Jamaah Haji (KKJH) Tulungagung yang dilengkapi pita merah untuk kelompok risiko tinggi. 

Satu calon jamaah haji karena baru sekali vaksinasi Covid-19 dosis 1, padahal pemerintah Saudi Arabia mensyaratkan sekurangnya dua dosis.

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung memasang pita merah pada kalung Kartu Kesehatan Jamaah Haji (KKJH) lansia asal Tulungagung.

Pita merah ini sebagai penanda bahwa jamaah haji itu masuk dalam kelompok risiko tinggi (Risti).

Diharapkan tanda merah ini memudahkan bagi Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) untuk melakukan pengawasan.

“Tahun ini memang lebih banyak calon jamaah haji lanjut usia. Makanya tahun ada mottonya Ramah Lansia,” ujar Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Didik Eka.

 

Lanjut Didik, jumlah calon jamaah haji dari Kabupaten Tulungagung sebanyak 1.170 orang.

 

Dari jumlah itu, hampir 600 orang di antaranya masuk kategori lansia.

 

Sebenarnya para lansia ini sudah ada tanda khusus, berupa KKJH berwarna oranye.

 

“Dari Kemenag sudah ada tanda oranye itu. Tapi kalau dari jauh warna oranye itu tidak kelihatan,” ungkap Didik.

 

Karena itu Dinkes mempunya inisiatif memasang pita merah pada kali gantungan KKJH.

 

Pita merah akan lebih mudah dilihat meski dari kejauhan.

 

Dengan demikian TKHI diharapkan akan memberikan perhatian setiap bertemu dengan mereka.

 

“Dari jauh sudah kelihatan, jadi TKHI bisa paham dia adalah jamaah lansia, perlu perhatian pelayanan dan kesehatan,” tegas Didik.

 

Jamaah lansia dan jamaah risiko tinggi akan mendapatkan prioritas dan mendapatkan penanganan khusus.

 

Dari 1.170 calon jamaah haji Kabupaten Tulungagung, ada sekitar 30 orang yang menggunakan kursi roda.

 

Mereka memerlukan pendamping selama rangkaian pelaksanaan ibadah haji.

 

“Tahun ini jamaah haji akan menghadapi cuaca panas, diperkirakan sampai 40 derajat celcius. Karena itu diharapkan calon jamaah haji mempersiapkan fisik,” ucap Didik.

 

Selama menjelang keberangkatan ke tanah suci, calon jamaah haji biasanya melakukan rangkaian kegiatan.

 

Didik berharap para jamaah haji tidak lagi melakukan kegiatan tiga hari menjelang keberangkatan.

 

Mereka diminta memanfaatkan waktu untuk istirahat, jangan sampai kelelahan sebelum berangkat ke tanah suci.

 

“Manfaatkan waktu menjaga kondisi fisik. Jangan sampai kelelahan saat berangkat karena terlalu banyak kegiatan,” pungkas Didik.

 

Calon jamaah haji Tulungagung direncanakan berangkat pada 6 Juni 2023.

 

Mereka akan bergabung dalam kloter 37, 38 dan 39.

 

Sebelumnya, ada 3 orang calon jamaah haji Tulungagung yang tidak istitaah sementara.

 

Satu calon jamaah haji karena baru sekali vaksinasi Covid-19 dosis 1, padahal pemerintah Saudi Arabia mensyaratkan sekurangnya dua dosis.

 

Namun calon jamaah haji, laki-laki  berusia 49 tahun ini masih bisa berangkat dengan ikut kloter lain.

 

Sebab dia akan menerima vaksin Covid-19 dosis 2 pada 12 Juni 2023 nanti.

 

Sedangkan dua calon jamaah haji berusia 65 tahun 85 menderita Tuberkulosis (TBC).

 

Mereka tidak bisa berangkat karena baru memulai pengobatan.

 

Keduanya akan ditunda untuk berangkat tahun depan, dan posisinya diganti cadangan. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved