Berita Surabaya Hari Ini
PPDB SMP Negeri Surabaya Masuk Hari Terakhir, 30 Persen Bangku Sekolah Swasta Sudah Terisi
Dari 46 ribu lulusan SD di Surabaya, hanya sekitar 18 ribu yang akan bersekolah di SMP Negeri. Sehingga, ada sekitar 27 ribu lainnya...
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yuli A
Pencatatan melalui aplikasi penting. Ini untuk memastikan bahwa semua lulusan SD di Surabaya telah mendapatkan akses pendidikan SMP.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk SMP Negeri di Surabaya masuk di hari terakhir, Kamis (22/6/2023). Bagi yang belum diterima di lembaga negeri, Calon Peserta Didik Baru (CPDB) masih memiliki kesempatan menempuh pendidikan di sekolah swasta.
Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Kota Surabaya mencatat, beberapa sekolah telah mulai menerima siswa. Namun, sekalipun dibuka bersamaan dengan sekolah negeri, PPDB SMP swasta belum banyak diakses pendaftar.
"Sejak dibuka tanggal 9 Juni 2023 lalu, mungkin baru sekitar 20-30 persen bangku (sekolah swasta) yang sudah terisi," kata Koordinator MKKS SMP Swasta Surabaya Erwin Darmogo di Surabaya, Kamis (22/6/2023).
Erwin menerangkan penyebab masih belum banyaknya masyarakat yang mengakses PPDB SMP Swasta. Di antaranya, kurangnya sosialisasi dari Pemkot soal masa pembukaan yang bersamaan.
"Masih bingung dan banyak juga yang belum paham. Evaluasi untuk tahun berikutnya, seharusnya sosialisasi lebih lama dilakukan," katanya.
Penyebab lainnya, masa PPDB SMP Swasta yang masih relatif lama. Sehingga, pendaftar masih memiliki waktu untuk menentukan pilihan selepas PPDB SMP negeri.
Memang, meskipun waktu pembukaan pendaftaran dilakukan bersamaan dengan sekolah negeri namun PPDB SMP Swasta masih berlangsung hingga 7 Juli mendatang.
"Sehingga, aplikasi ini masih bisa diakses CPDB hingga 7 Juli. Bagi yang ingin mendaftar, bisa melalui aplikasi milik Dinas Pendidikan tersebut," kata Erwin.
Dalam aplikasi tersebut, ada dua jalur yang dibuka untuk PPDB SMP Swasta. Yakni, jalur afirmasi untuk keluarga miskin dan pramiskin serta jalur reguler.
Bagi siswa yang diterima di jalur afirmasi, maka yang bersangkutan akan mendapatkan bantuan dari pemerintah kota. "Ada beberapa sekolah yang bekerjasama dengan Pemkot terkait bantuan ini. Kuota siswa jalur afirmasi di masing-masing sekolah juga berbeda," katanya.
"Apabila diterima jalur afirmasi dan dapat membuktikan yang bersangkutan memang tercantum dalam daftar keluarga miskin di Pemkot Surabaya maka akan bebas SPP dan uang pangkal," kata Erwin.
Erwin menegaskan, bahwa sekolah swasta memiliki kualitas yang bersaing dengan sekolah negeri. Sekalipun, biaya yang dikeluarkan pun berbeda.
"Kalau soal biaya sebenarnya antara swasta dan negeri sama saja. Yang berbeda, sekolah negeri mendapatkan bantuan dari pemerintah," katanya.
Karenanya, para wali murid harus bijak dalam memilih lembaga sekolah untuk anak. "Harus sesuai dengan kebutuhan dan disesuaikan pula dengan kemampuan biayanya," katanya.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.