Tragedi Tewasnya Mahasiswa Unitri Malang

4 Fakta Pengeroyokan Mahasiswa Unitri Malang yang Berujung Tewas: Pelaku Buron, Sampai Ricuh

Baca 4 fakta pengerotokan mahasiswa Unitri Malang yang berujung tewas. Kota Malang sempat mencekam.

|
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM
Krisnael Murri (23) mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang menjadi korban pengeroyokan hingga meninggal dunia (KIRI), Kota Malang sempat mencekam sejak insiden pengeroyokan (KANAN) 

SURYAMALANG.COM - Berikut daftar 4 fakta pengeroyokan mahasiswa Unitri Malang yang berujung tewas.

Sepeti yang diketahum Krisnael Murri (23) mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang menjadi korban pengeroyokan hingga meninggal dunia.

Aksi tawuran  yang melibatkan mahasiswa Unitri itu terjadi di Desa Tegalgondo Kercamatan Karangplos, Kabupaten Malang pada Minggu (25/6/2203) kemarin. 

Akibat kejadian tersebut, Kota Malang sempat mencekam lantaran banyak mahasiswa yang turun ke jalan.

Simak rangkuman fakta-fakta pengeroyokan di Malang yang membuat satu mahasiswa Unitrei tewas dri liputan  wartawan SURYAMALANG.COM di lapangan:

1. Pelaku Pengeroyokan Hingga Tewas Masih Buron

Satreskrim Polres Malang masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku pengeroyokan Krisnael Murri (23) mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewei (Unitri) Malang hingga meninggal dunia.

Hal ini dungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Riski Saputro.

LOKASI KEJADIAN - Krisnael Murri (23), mahasiswa jurusan Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang tewas akibat bentrokan antarmahasiswa, Minggu (25/6/2023) dini hari. Peristiwa berdarah itu terjadi di salah satu kafe di Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Krisnael asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 
LOKASI KEJADIAN - Krisnael Murri (23), mahasiswa jurusan Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang tewas akibat bentrokan antarmahasiswa, Minggu (25/6/2023) dini hari. Peristiwa berdarah itu terjadi di salah satu kafe di Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Krisnael asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.  (netizen)

"Kita masih melakukan pengejaran," kata Wahyu ketika dikonfirmasi SURYAMALANG.COM melalui WhatsApp, Senin (26/6/2023). 

Secsra terpisah, Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik membeberkan perkembangan penyelidikan kasus pengeroyokan Krisnael Murri masih dalam tahap pemeriksaan.

Namun, ia belum bisa memberikan keterangan secara gamblang berapa saksi yang telah diperiksa.

"Lebih dari lima saksi sudah diperiksa," kata Taufik.

Dari beberapa saksi yang diperiksa di antaranya berasal dari pihak panitia kelulusan yang ada di kafe dan teman-teman korban.

Ketika disinggung terkait luka yang dialami korban Krisnael Murri hingga meninggal dunia, Taufik belum bisa menjelaskan.

Pasalnya hasil autopsi dari RS Saiful Anwar Kota Malang belum keluar.

"Hasil autopsi belum keluar," sebutnya.

Selain melakukan pemeriksaan, polisi juga telah mengamankan barang bukti.

Di antaranya kendaraan sepeda motor yang dibakar dan dirusak oleh para terduga pelaku.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Krisnael Murri mahasiswa Unitri jurusan Agribisnis tewas usai dikeroyok oleh teman-temannya.

Krisnael merupakan mahasiswa Unitri yang berasal dari Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi NTT.

Kasus pengeroyokan bermula dari Krisnael menghadiri acara perayaan kelulusan wisuda temannya di salah satu kafe di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso.

Krisnael dan terduga pelaku minum minuman keras di kafe tersebut.

Di tengah perayaan pesta miras, korban berpamitan terlebih dahulu untuk pulang.

Saat korban pulang itulah ada indikasi teman lainnya tidak terima.

Mereka tersinggung korban pulang duluan karena tidak setia kawan.

Di dalam perjalanan pulang, korban diteriaki oleh teman-temannya.

Bahkan korban sempat dilempat paving hingga jatuh. Saat jatuh, korban lantas dikeroyok hingga meninggal.

Korban tewas bersimbah darah di sebuah jalan belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Selang beberapa saat, teman korban yang tidak ikut dalam pesta miras melihat Krisnael sudah tergeletak.

Kemudian ada kawannya melihat korban meninggal, lalu datang gerombolan teman korban mau balas dendam sama yang ngeroyok.

Saat itu teman Krishnael mencari pelaku pembunuh temannya ke beberapa titik. Mulai dari wilayah Kecamatan Dau hingga ke Kecamatan Karangploso, dan Lowokwaru.

2. Kota Malang Sempat Mencekam Lantaran AKsi Mahasiswa Turun ke Jalan

Ratusan mahasiswa Malang ribut di Tlogomas.

Akibat insiden ini, jalanan di Malang sempat macet dan mencekam karena ratusan massa berlalu-lalang. 

Awalnya, Krisnael Murri (23) mahasiswa Universitas Tribhuana Tunggadewi Malang asal Nusa Tenggara Timur tewas pada Minggu (25/6) dini hari.

Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan penyebab Krisnael meninggal dengan luka tusuk akibat dikeroyok teman-temannya. 

Menurut Taufik pada saat kejadian, Krishnael tengah merayakan kelulusan teman-temannya di sebuah kafe. 

"Terus korban sama terduga pelaku janjian di kafe. Selang beberapa saat mereka minum-minum pesta miras," ucap Taufik ketika dikonfirmasi Suryamalang.com. 

Di tengah perayaan pesta miras, korban berpamitan terlebih dahulu untuk pulang. 

Saat korban pulang itulah ada indikasi teman lainnya tidak terima. 

"Mereka tersinggung korban pulang duluan karena tidak setia kawan," katanya.

Di dalam perjalanan pulang, korban diteriaki oleh teman-temannya.

Bahkan korban sempat dilempar paving hingga jatuh. Saat jatuh, korban lantas dikeroyok hingga meninggal. 

Korban tewas bersimbah darah di jalan belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). 

Selang beberapa saat, teman korban yang tidak ikut dalam pesta miras melihat Krisnael sudah tergeletak. 

"Ada kawannya melihat korban meninggal, lalu datang gerombolan teman korban mau balas dendam sama yang ngeroyok" imbuhnya. 

Saat itu teman Krishnael mencari pembunuh temannya ke beberapa titik mulai dari wilayah Kecamatan Dau hingga ke Kecamatan Karangploso, dan Lowokwaru. 

Kini, polisi telah mengamankan beberapa saksi untuk dimintai keterangan. 

Sementara itu, jenazah Krisnael sedang diautopsi di RS Saiful Anwar. 

Bentrokan itu juga mengakibatkan kafe rusak parah, mulai pintu, meja, dan kursi rusak, serta kaca pecah.

Selain itu, motor Yamaha All New R15, motor Honda Scoopy, dan mobil Honda Jazz rusak.

Seorang warga, Ilham mengatakan massa membakar motor Yamaha All New R15 di dalam kafe, dan merusak motor Honda Scoopy dan Honda Jazz milik warga.

"Massa sangat banyak. Mereka membakar motor," kata Ilham kepada SURYAMALANG.COM.

Satreskrim Polres Malang masih menyelidiki kasus penusukan yang menyebabkan Krisnael meninggal.

Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui bentrokan tersebut.

"Kami mendata siapa saja yang datang ke kafe itu saat kejadian. Kami sudah memeriksa tiga saksi di Polres Malang," kata Iptu Ahmad Taufik, Kasihumas Polres Malang.

4. Diduga Aksi Balas Dendam 

Tak terima dengan kematian Krisnael, ratusan mahasiswa diduga langsung balas dendam melakukan pencarian sendiri terhadap pelaku. 

Alhasil, situasi Kota Malang berubah mencekam hingga Minggu (25/6/2023) malam karena gerombolan mahasiswa itu bertingkah barbar.

Ratusan mahasiswa membuat kericuhan di Jalan Raya Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang,

Kericuhan tersebut bahkan terekam dan viral di berbagai akun media sosial.

Dalam salah satu postingan video, terlihat sekelompok massa berlarian di tengah Jalan Raya Tlogomas.

Selain berlarian, mereka juga berteriak-teriak. Peristiwa tersebut membuat arus lalu lintas di lokasi sempat tersendat.

Seorang saksi mata, Soni (23) mengatakan, aksi massa terjadi sekitar pukul 18.40 WIB.

"Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba, mereka langsung berlarian di tengah jalan. Seperti sedang mencari seseorang atau sekelompok massa lainnya," ujarnya kepada TribunJatim.com.

MAHASISWA BARBAR - Suasana Jalan Raya Tlogomas, Kota Malang pada Minggu (25/6/2023) malam. Sebelumnya, di lokasi ini terjadi aksi sweeping oleh sekelompok massa. Ini buntut dari tewasnya mahasiswa asal NTT yang dkeroyok teman-temannya sesama pemabuk.
MAHASISWA BARBAR - Suasana Jalan Raya Tlogomas, Kota Malang pada Minggu (25/6/2023) malam. Sebelumnya, di lokasi ini terjadi aksi sweeping oleh sekelompok massa. Ini buntut dari tewasnya mahasiswa asal NTT yang dkeroyok teman-temannya sesama pemabuk. (kukuh kurniawan)

Tidak lama setelah kejadian tersebut, polisi datang dan langsung mengendalikan kondisi.

Sementara itu dari pantauan TribunJatim.com di lokasi pada pukul 23.15 WIB, kondisi di Jalan Raya Tlogomas telah kondusif.

Meski telah kondusif, personel gabungan baik dari Polri maupun TNI tetap bersiaga dan mengambil posisi di sekitar SPBU Tlogomas.

Sedikitnya 200 polisi dan tentara mengawasi potensi mahasiswa bertingkah barbar lagi. 

"Jadi, mereka itu mencoba sweeping mencari pelaku, tetapi sudah dibubarkan. Totalnya, ada kurang lebih 150 orang," kata Kapolres Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto.

"Sekarang, mereka sudah kami bawa ke rumah duka Gotong Royong. Karena mereka mau melihat  temannya yang meninggal (Krisnael Murri) itu di rumah duka," ujarnya Minggu (25/6/2023).

4. Respon Pihak Universitas Tribhuwana Tunggadewei (Unitri) Malang

Sementara itu, Humas Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang merilis pernyataan terkait peristiwa yang menimpa mahasiswanya. 

Pihak Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang menyampaikan memang benar korban merupakan mahasiswa Unitri bernama Krisnael Murri.

Krisnael Murri adalah mahasiswa Program Studi Agribisnis angkatan 2018.

Dari keterangan humas, aksi tawuran itu terjadi di luar kampus yang diduga dari konfik antar organisasi daerah (orda) serta tidak berhubungan dengan kegiatan Universitas maupun Himpunan.

Itu sebabnya pihak Unitri akan mengikuti proses dari pihak berwajib. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

(Kukuh Kurniawan/Sylvianita Widyawati/Lu'lu'ul Isnainiyah)

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved