Berita Malang Hari Ini

BRI Kebobolan Lagi, Nasabah di Malang Kehilangan Rp 1,4 Miliar Usai Klik Undangan Palsu

Proteksi keamanan milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) terlalu sering bisa dijebol penjahat online. Kali ini menimpa nasabahnya bernama Silvia Yap (52).

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yuli A
luhur pambudi
KORBAN PHISING - Proteksi keamanan milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) terlalu sering bisa dijebol penjahat online. Kali ini menimpa nasabahnya bernama Silvia Yap (52), perempuan juragan aksesori kendaraan asal Lawang, Kabupaten Malang. Ia kehilangan uang dalam rekening BRI senilai Rp 1,4 Miliar akibat menekan aplikasi undangan nikah via WhatsApp (WA).  


Selain itu, ada juga transaksi aneh tak dikenal via m-Banking layanan perbankan, lalu beberapa transfer dana ke QRIS, dan beberapa dana ke pulsa ke sebuah nomor ponsel tak dikenal. 


Jika ditotal, jumlah transaksi yang tidak lakukan dari rekening korban mencapai angka sebesar Rp 1,4 miliar. 


Terkurasnya uang kliennya itu melalui belasan kali transaksi sejak pukul 22.00 WIB, hingga 03.00 WIB, yang tak diketahui oleh pihak korban. 


Saat korban memeriksa jumlah total tabungannya, ternyata hanya bersisa sekitar dua juta rupiah. 

"Keluarnya uang itu melalui BRImo, itu transfer pindah ke rekening bank lain. Kemudian ada yang BRIVA. Ada juga yang melalui top up pulsa senilai Rp 40 juta. Dari jam 22.00 malam sampai jam 03.00 WIB, total ada belasan transaksi. Sudah, keesokan paginya sudah diblokir tapi sudah terkuras, tersisa cuma Rp 2 jutaan," ungkap Hilmy. 


Berdasarkan keterangan dari korban. Hilmy menjelaskan, meskipun terdapat transaksi dengan nominal besar hingga miliaran rupiah, ternyata dari pihak perbankan tidak memberikan pemberitahuan kepada kliennya. 

Padahal, sejak awal, lanjut Hilmy, korban tidak pernah mengunduh dan menginstal aplikasi layanan perbankan tersebut dalam ponsel miliknya. 

"Anehnya, klien kami ini tidak pernah mengunduh atau mendownload aplikasi BRImo ini. Ketika di cek mutasi rekening, beralihnya dari BRImo. Siapa yang menginstall BRImo ini," lanjutnya. 

"Padahal, kalau mengaktifkan mobile banking itu harus konfirmasi double check juga, tapi di BRI belum seperti itu," jelasnya. 

Baca juga: Baru Utang BRI Rp 70 Juta, Pedagang Jagung Rebus Kebobolan Rp 35 Juta

Baca juga: Uang Nasabah Raib Rp 10 Juta, BRI Tuban Tidak Mau Tanggung Jawab

Baca juga: Saldo Tabungan Warga Madiun Rp 322 Juta Lenyap Dalam 1 Jam, BRI Sebut Kejahatan Sociaal Engineering

Baca juga: Dana Rp 104,8 Juta BRImo Hilang karena Penipuan, Nasabah Diimbau Jaga Kerahasiaan Password

Baca juga: Banyak Nasabah BRI Kediri Resah Gara-gara Belasan Rekening Kebobolan

Bahkan saat memeriksa detail nomor kontak dalam aplikasi perbankan 'yang tidak pernah diinstal' oleh korban, ternyata menggunakan nomor ponsel lain yang tak dikenali oleh korban. 


"Beda. Jadi si pelaku membuat nomor akun Brimo sendiri, yang lain dari milik klien kami. Tapi setelah memiliki akses ke rekeningnya (korban)," tambahnya. 

Hilmy mengaku, pihaknya telah berupaya berkomunikasi dengan pihak perbankan tempat sang kliennya menyimpan uang tersebut. 

Hasilnya, pihak perbankan tidak dapat menjelaskan ataupun memberikan solusi sebagai gamblang atas permasalahan tersebut. 

"BRI pada saat itu melalui WA seperti tidak bisa bertanggung jawab. Iya (malah menyalahkan nasabah)," akunya. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved