Berita Kediri Hari Ini
Kejanggalan Sikap Ayah Kandung Terduga Pembunuh Jasad Cewek Dalam Karung di Kediri, Tega ke Anaknya
Desy diduga menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri. Sang ibu mengungkap kejanggalan sikap suaminya
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM , KEDIRI - Kejanggalan sikap Suprapto (48), seorang ayah kandung yang diduga tega habisi anaknya sendiri, Desy Lailatul Khairiyah (20) menjadi petunjuk utama bagi polisi dalam mengungkap kasus pembunuhan jasad cewek dalam karung.
Seperti diketahui, jasad cewek dalam karung yang ditemukan di Jl Raya Totok Kerot Desa Bulupasar, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Sabtu (8/7/2023) diidentifikasi sebagai Desy Lailatul Khairiyah (20) warga Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Desy diduga menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri.
Baca juga: BREAKINGNEWS Temuan Jasad Cewek Dalam Karung di Kawasan Bulupasar Kecamatan Pagu Kediri
Hingga kini polisi masih memburu ayah kandung Desy, Suprapto.
Dugaan ayah kandung Desy, Suprapto, sebagai pelaku pembunuhan tak lepas dari serangkaian kejanggalan dari sikap dan aktivitasnya di hari-hari terakhir semasa hidup Desy.
Kejanggalan sikap dan aktivitas Suprapto diungkap oleh istrinya, Sulastri (47), yang merupakan ibu Desy Lailatul Khairiyah (20) .
1. Sulastri Ditinggal di Blitar
Berdasarkan pernyataan Sulastri, pada Rabu (5/7/2023) bersama suaminya Suprapto (48) takziah ke rumah saudara di Blitar.
Anehnya, Sulastri justru ditinggal di Blitar.
Sulastri menginap semalam, dan suaminya balik lagi ke Kediri
Di hari itu merupakan hari terakhir Sulastri bertemu dengan putrinya, Desy.
Sulastri terakhir kali bertemu putrinya pada Rabu siang saat anaknya pulang waktu istirahat dari tempat kerjanya.
Pertemuan terakhir itu juga tidak ada firasat buruk yang dialaminya.
2. Mengatakan Desy Pindah Kerja ke Lamongan
Kejanggalan lain yang ditunjukkan Suprapto adalah saat memberikan pernyataan pada Sulastri jika putrinya, Desy pindah kerja ke Lamongan.
Sehari setelah takziah ke Blitar, Kamis (6/7/2023), Sulastri dijemput lagi oleh suaminya, Suprapto kembali ke rumahnya.
Namun saat di rumah Sulastri tidak mendapati putrinya lagi.
Diperoleh keterangan dari suaminya jika Desy telah mendapatkan pekerjaan baru di daerah Kabupaten Lamongan.
Saat itulah Sulastri mengaku ragu dengan pengakuan suaminya. Karena anaknya tidak pernah bercerita mengenai rencana bekerja di Lamongan.
Baca juga: Fakta-fakta Ayah Kandung Diduga Bunuh Anak Sendiri, Tewas Dalam Karung, Istri Syok Dibohongi
3. Pamit Mengantarkan Baju Anaknya
Bukan hanya membuat pernyataan janggal yang menyebut putrinya pindah kerja ke Lamongan, Suprapto malahan suaminya pamit akan mengantarkan baju ganti untuk putrinya.
Suami Sulastri yang pamit mengantar baju ganti anaknya ke Lamongan, sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya.
4. Motor hingga HP Korban dibawa Suprapto
Sementara Maryono (68), kakek korban yakin pelaku yang menghabisi putrinya adalah Suprapto menantunya sendiri.
Kecurigaan itu karena menantu sejak Kamis (6/7/2023) menghilang sambil membawa sepeda motor sewaan yang biasa dipakai cucunya berangkat dan pulang kerja.
Termasuk HP milik cucunya juga dibawa serta.
Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Cewek dal Karung di Jalan Raya Totok Kerot Kediri, Sempat Ganggu Irigasi
Diberitakan sebelumnya, temuan jasad cewek dalam karung di Kediri sempat membuat geger warga.
Hanya berselang sehari, polisi berhasil mengidentifikasi jasad cewek dalam karung itu ialah Desy Lailatul Khairiyah (20) warga Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Minggu (9/7/2023).
Sulastri mencurigai pelaku utama kasus pembunuhan itu adalah Suprapto, suaminya dan ayah kandung anaknya sendiri.
Kakek korban, Maryono menduga cucunya dihabisi ayahnya sendiri dengan cara dianiaya atau dicekik di dalam kamarnya.
"Cucu saya dianiaya di dalam kamar. Saat saya pulang pengajian kamarnya masih gelap, sepeda motor dan helm juga tidak ada," jelasnya.
Diungkapkan Maryono, menantunya (Suprapto) memang sering mengancam cucunya saat meminta diberi uang. Jika tidak diberi uang biasanya memberikan ancaman.
"Cucu saya sering cerita diancam ayahnya," ujarnya.
Maryono juga tidak habis pikir mengapa menantunya tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri.
"Mungkin orangnya dendam dengan saya, karena cucunya memang sering mengadukan perlakuan ayahnya kepada saya," ungkapnya.
Terduga pelaku pembunuhan, Suprapto selama ini bekerja menjadi pengantar telur keluar kota milik juragan peternak telur ayam di Kabupaten Blitar.
Sulastri berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku yang telah membunuh putrinya. "Anak saya baik dan sudah bekerja," ungkapnya.
| KRONOLOGI Kebakaran di Purwoasri Kediri, Lansia Meninggal Dunia dengan Luka Bakar 100 Persen |
|
|---|
| Area Sekolah SDN 2 Ngampel Kota Kediri Ambrol, Akibat Plengsengan Tergerus Arus Sungai |
|
|---|
| Ada 17 Terpidana Mati di Jawa Timur Belum Dieksekusi, Ini Penjelasan Kejati Jatim |
|
|---|
| Pameran Arca Situs Tondowongso Jadi Tanda Kembalinya 14 Peninggalan Bersejarah di Kediri |
|
|---|
| OJK Kediri Perketat Langkah Pencegahan dan Penindakan Judi Online |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/kejanggalan-pembunuhan-jasad-Cewek-dalam-karung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.