Berita Gresik Hari Ini

Siasat Petrokimia Gresik Hadapi Regulasi Baru Soal Pupuk Subsidi Langsung ke Petani

Pada tahun 2023 ini Petrokimia Gresik membangun pabrik Phonska V dengan kapasitas 600.000 ton dan gudang Urea kapasitas 20.000 ton.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Yuli A
pg
Graha Petrokimia Gresik 

Pada tahun 2023 ini Petrokimia Gresik membangun pabrik Phonska V dengan kapasitas 600.000 ton dan gudang Urea kapasitas 20.000 ton.

SURYAMALANG.COM, GRESIK - PT Petrokimia Gresik yang kini berusia 51 tahun dihadapkan pada perubahan regulasi pupuk bersubsidi.

Rencananya, ada program Subsidi Langsung ke Petani (SLP) sehingga persaingan menjadi semakin terbuka.

Petrokimia Gresik telah menyiapkan strategi untuk mengubah tantangan tersebut menjadi peluang, di antaranya menyiapkan program Smart Precision Farming.

"Program ini adalah wujud komitmen Petrokimia Gresik dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan teknologi modern dan Internet of Things (IoT), penggunaan drone, implementasi produk berteknologi baru sehingga menghasilkan budidaya yang efektif, efisien, dan presisi menuju pertanian modern," ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo pada saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-51 Petrokimia Gresik, di GOR Tri Dharma, Gresik, Senin (10/7/2023).

Pada tahun 2023 ini, Petrokimia Gresik melahirkan pupuk teknologi nano pertama yang diproduksi di Indonesia yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.

"Teknologi ini memungkinkan pupuk dapat terserap optimal melalui stomata daun sehingga lebih efektif penggunaannya," tambahnya.

Kemudian upaya transformasi bisnis juga dilakukan perusahaan di antaranya melalui pengembangan pabrik dan berbagai fasilitas penunjang.

Pada tahun 2023 ini Petrokimia Gresik membangun pabrik Phonska V dengan kapasitas 600.000 ton dan gudang Urea kapasitas 20.000 ton.

Dikatakannya, dunia tidak hanya sedang berubah tetapi juga menghadapi tantangan era disrupsi. Pola bisnis lama bisa tiba-tiba menjadi usang dan muncul pola bisnis baru yang mengambil alih.

"Untuk itu kemampuan beradaptasi dan berkreasi menjadi tumpuan dalam berkompetisi sehingga Petrokimia Gresik semakin baik lagi dalam memberikan Solusi Agroindustri guna memakmurkan negeri," terangnya.

Pada pertengahan tahun 2022 lalu Petrokimia Gresik dihadapkan pada perubahan regulasi pupuk bersubsidi melalui Permentan 10 Tahun 2022.

Dari awalnya ada lima pupuk yang masuk dalam skema subsidi, sekarang tinggal Urea dan NPK saja. Begitu juga dengan komoditas yang disubsidi dari semula ada 70 komoditas, sekarang hanya sembilan komoditas saja yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi.

Tercatat perolehan laba perusahaan tahun 2022 sebesar Rp3,23 triliun, atau sekitar 285 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,13 triliun. Laba ini menjadi laba terbesar yang berhasil dibukukan Petrokimia Gresik selama lebih dari 50 tahun.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved