Viral Ayam Goreng Widuran Nonhalal

Viral Ayam Goreng Widuran Solo Pakai Minyak Babi, Pelanggan Muslim Beri Bintang 1 di Google Review

Viral di medsos kuliner Ayam Goreng Widuran Solo pakai minyak babi dan baru mencantumkan nonhalal setelah 52 tahun atau berdiri sejak 1973.

Editor: iksan fauzi
TribunSolo.com
NONHALAL : Sebuah outlet Ayam Goreng Widuran di Solo yang sempat viral mencantumkan label nonhalal karena menggunakan minyak babi (foto kiri). Foto kanan: Pemilik Ayam Goreng Widuran bernama Indra. 

SURYAMALANG.COM | SOLO - Viral di media sosial (medsos) kuliner Ayam Goreng Widuran Solo pakai minyak babi dan baru mencantumkan nonhalal setelah 52 tahun berdiri.

Gegara baru mencantumkan label nonhalal, mendadak Google Review Ayam Goreng Widuran berubah menjadi bintang 1.

Diduga, banyak pelanggan muslim yang sebelumnya pernah merasakan kuliner khas Solo itu pun memberikan review berbeda.

Para pelanggan muslim itu tidak tahu tempat kuliner Ayam Goreng Widuran menyajikan makanna nonhalal.

Sekadar diketahui, Ayam Goreng Widuran sudah dikenal masyarakat sejak 1973.

Hal itu karena rasa daging ayamnya empuk dan gurih, sedikit basah, serta kremesannya renyah dan gurih. 

Rupanya, kremesan ini menjadi ciri khas Ayam Goreng Widuran dengan rasa renyah dan meleleh di mulut. 

Namun, tak disangka kelezatan kremesan ini kini menjadi masalah karena diolah dengan bahan nonhalal, yakni minyak babi. 

Baca juga: Kronologi Ayam Goreng Widuran Solo 52 Tahun Berdiri Ternyata Nonhalal, Karyawan: Pakai Minyak Babi

Bagi umat muslim, makanan yang mengandung bahan dari babi dianggap dilarang atau haram untuk dikonsumsi. 

Seorang karyawan Ayam Goreng Widuran bernama Ranto mengatakan pemberian keterangan nonhalal baru dilakukan setelah banyak komplain ditujukan ke restoran tersebut.

“Udah dikasih pengertiannya nonhalal. Ya karena viralnya dikasih pengertian nonhalal kremesnya itu. Beberapa hari yang lalu,” ujar Ranto saat ditemui reporter TribunSolo.com(grup SURYAMALANG.COM), Sabtu (24/5/2025).

Setelah viral itu, Ranto pun menyertakan keterangan nonhalal di outlet, sosial media, hingga Google Maps.

“Reklame sudah ada. Di IG (Instagram) sudah ada. Baru yang viral ini,” tuturnya.

Ia mengatakan selama ini kebanyakan pelanggan Ayam Goreng Widuran merupakan nonmuslim. 

“Kebanyakan nonmuslim (pelanggan). Sejak 1971,” jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved