Atikoh Ganjar Gandeng Women Movement Cegah Stunting dan Mental Disorder

Istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti ajak perempuan yang tergabung dalam Women Movement aktif berperan mencegah Stunting

Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
Istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti mengajak serta perempuan yang tergabung dalam Women Movement aktif berperan mencegah sunting. 

SURYAMALANG.COM , SEMARANG  - Istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti mengajak serta perempuan yang tergabung dalam Women Movement aktif berperan mencegah sunting.

Selain itu, tantangan lain yang juga patut dihadapi bersama adalah masalah kesehatan mental.

Hal itu disampaikan Atikoh Ganjar, usai menjadi pembicara dalam acara Women Gathering bertajuk Aku Perempuan Indonesia di Gedung Juang ‘45, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Sabtu (22/7/2023).

Atikoh menuturkan 400 peserta yang hadir dalam kegiatan itu adalah para perempuan luar biasa.

“Mereka adalah sosok-sosok perempuan luar biasa yang ingin berbagi dengan sesama,” ujar Atikoh di acara yang juga dihadiri anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Maria Trimangesti.

Atikoh Ganjar menjadi pembicara dalam acara Women Gathering bertajuk Aku Perempuan Indonesia di Gedung Juang ‘45, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Sabtu (22/7/2023).
Atikoh Ganjar menjadi pembicara dalam acara Women Gathering bertajuk Aku Perempuan Indonesia di Gedung Juang ‘45, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Sabtu (22/7/2023). (SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA)

Pada momen perjumpaan sebelumnya, Atikoh telah mengajak para perempuan di Women Movement tersebut untuk turut serta dan aktif berkontribusi menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan.

“Kemudian edukasi pada perempuan-perempuan agar mereka juga bisa berkontribusi dalam membangun bangsa dan negara,” ujarnya.

Maka pada kesempatan siang itu, Atikoh pun kembali mengajak para perempuan hebat di Women Movement untuk mendukung upaya pemerintah mencegah stunting.

“Kemudian bagaimana kita bisa berperan serta agar mengedukasi masyarakat bagaimana komunikasi efektif di tingkat rumah maupun lingkungan,” katanya.

Selain itu, Atikoh mengatakan ada tantangan lain yang dihadapi usai pandemi Covid-19. Yakni masalah perkembangan tumbuh anak misalnya keterlambatan bicara, serta kesehatan mental.

“Beberapa kali saya ke lapangan itu ada kecenderungan naik setelah pandemi dan bagaimana kita perempuan-perempuan ini mengedukasi juga terkait kesehatan mental dari masyarakat, karena ini tantangan yang kita hadapi setelah pandemi,” tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved